TRIBUNHEALTH.COM - Diagnosis kanker paru-paru dapat dilakukan melalui foto rontgen, CT scan, dan biopsi jaringan paru-paru.
Dari ketiga pemeriksaan tersebut, dokter bisa menentukan jenis dan stadium kanker paru-paru yang diderita oleh pasien.
Biopsi menjadi langkah utama dalam diagnosis kanker paru-paru.
Baca juga: Jika Vaksin Hanya Didominasi Negara Kaya, Pakar Ingatkan Akan Terus Muncul Varian Baru Covid-19
Cara ini membantu dokter untuk mengetahui lebih jelas, apakah sampel yang diambil terbukti mengandung sel kanker atau tidak.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Paru Konsultan, dr. Ginanjar Arum Desianti yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 26 November 2021.
Apabila pemeriksaan rontgen menunjukkan ada massa tumor pada paru-paru, maka pengambilan sampel dengan biopsi perlu dilakukan.
Setelah diketahui jenis sel dan derajat keparahan, barulah dialakukan perawatan pengobatan kanker paru-paru.
Dokter menambahkan jika pengobatan yang dilakukan bervariasi.
Baca juga: Ilmuwan Yakin Kanker Kerongkongan Bisa Dipicu Faktor Lingkungan, Masih Perlu Bukti Lebih Lanjut
Adapun terapi yang akan dilakukan ialah:
1. Terapi pembedahan (kemoterapi)
2. Terapi target
3. Terapi imun
4. Terapi radiasi
"Jadi sangat multitreatment sekali tergantung jenis selnya dan juga derajatnya saat terdiagnosis seperti apa," ujar dr. Ginanjar.
Kita ketahui jika potensi penyebaran sel kanker paru-paru selalu ada.
Baca juga: Diabetes Bisa Terjadi pada Orang yang Punya BMI Normal, Pakar Sebut Ukuran Celana Jeans Jadi Patokan
Apabila terdapat hal yang dicurigai, diasarankan untuk segera mencari tahu dan mendiagnosis sejak awal.
Jika terdiagnosis sejak awal, dapat segera dipotong kemampuan penyebarannya dengan dilakukan pengobatan lebih dini.
Penjelasan Dokter Spesialis Paru Konsultan, dr. Ginanjar Arum Desianti dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 26 November 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.