TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) mengungkapkan jika gejala thalasemia adalah pucat, lemas, terjadi pembesaran limpa, facies cooley, gigi tengah besar, pelebaran tulang, dan stunting.
Apabila sudah menemukan gejala-gejala tersebut dan terdapat riwayat dalam keluarga, biasanya dokter akan langsung melakukan pemeriksaan Hb elektroforesis.
Baca juga: Benarkah Penyakit Hernia Berbahaya? Begini Penjelasan dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B
Tujuan dari tes Hb elektroforesis untuk mendiagnosis penyakit kelainan hemoglobin.
Sehingga dokter bisa menegakkan apakah seseorang menderita thalasemia atau tidak.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 20 November 2021.
Terkadang thalasemia minor sedikit lebih sulit untuk menegakkan diagnosis.
Dalam hal ini diperlukan pemeriksaan genetik.
Baca juga: Pemerintah Pastikan Ketersediaan Vaksin COVID-19 Aman hingga Akhir Tahun, Begini Ulasan dr. Reisa
dr. Olga menuturkan jika thalasemia bisa dideteksi sejak di dalam kandungan.
Namun tentunya hal ini tergantung dari kemampuan dokter kandungan dan laboratorium pendukung.
Apabila janin yang dikandung menderita thalasemia, maka akan memiliki risiko keguguran.
Dokter menambahkan saat setelah lahir atau sejak bayi, thalasemia bisa dideteksi.
Namun harus dilakukan pemeriksaan ulangan ketika anak berusia 1 atau 2 tahun.
Baca juga: Psikolog Ungkap Pernikahan Dini Memicu Gangguan seperti Baby Blues hingga Postpartum Depression
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 20 November 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.