TRIBUNHEALTH.COM - Malaria adalah penyakit infeksi akibat gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi parasit plasmodium.
Seseorang yang menderita infeksi malaria harus segera mendapatkan pengobatan yang tepat agar mencegah komplikasi yang bisa terjadi.
Lantas seperti apa penanganan yang bisa diberikan pada penderita malaria?
Baca juga: Bahaya Ancaman Malaria, Deteksi Sejumlah Gejala yang Bisa Dikenali
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, dr. Robert Sinto, Sp.PD, KPTI memberikan penjelasannya.
Berdasarkan penuturannya, dalam pengobatan malaria menyesuaikan jenis malaria yang dialami.
Baca juga: Sama-sama Disebabkan Gigitan Nyamuk, Demam Berdarah Beda dengan Penyakit Malaria
"Untuk pengobatannya kita bagi dahulu. Apakah itu malaria ringan atau malaria berat," terangnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Bila malaria berat, maka pasien akan diberi pengobatan melalui suntikan.
Kemudian pasien baru mendapatan obat minum sama seperti malaria ringan.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sarankan Penderita Demam Berdarah Hindari Konsumsi Makanan Kemasan
Sementara pada malaria ringan, obat yang diberikan berbentuk tablet.
Obat tersebut perlu diminum 3 hari secara berturut-turut sampai habis untuk 1 jenis obat.
Serta 1 lagi jenis obat yang harus diminum selama 14 hari (1 hari 1 tablet), bila pasien terinfeksi parasit plasmodium vivax.
Sehingga pengobatan yang akan diberikan sesuai dengan spesies parasit yang menyebabkan infeksi.
Baca juga: Benarkah Seseorang yang Terjangkit Demam Berdarah Bisa Mengalami Syok? Simak Kata dr. Mustopa, Sp.PD
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, Robert Sinto ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Kamis (29/4/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)