TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi akibat kutu atau parasit disebut dengan Scabies.
Penyakit ini banyak menyerang pada kelompok orang, misalnya yang tinggal sama-sama di asrama atau di pesantren, lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal yang tergolong rapat.
Scabies ini sebetulnya menyerang seluruh badan, tetapi memang terdapat tempat-tempat yang menjadi tempat utama kesenangan scabies.
Tempat yang menjadi kesenangan scabies anatara lain sela-sela jari tangan, sela-sela jari kaki, pergelangan tangan, pantat dan juga area genital.
Salah satu alasan scabies sering terjadi pada area tersebut karena area yang lembab dan saat menginfeksi di area genital lebih sulit untuk sembuh.
Baca juga: Mengenal Treatment PRP, Kulit Cantik dan Sehat dengan Darah Sendiri
Scabies bisa menginfeksi seluruh badan, tetapi yang paling berat adalah area kelamin.
dr. Az Zuhruf menyampikan bahwa beberapa mengatakan bahwa Scabies ini termasuk infeksi menular seksual karena ditularkan melalui hubungan seksual.
Tetapi sebenarnya penularan tersebut lebih ke kontak, karena saat hubungan seksual terdapat kontak anatar kulit dengan kulit, dan bisa timbul scabies.
Apabila ada anak-anak yang pernah tinggal di asrama dan mengalami scabies bukan berarti karena kontak seksual.
Orang yang sehat dan tidak ada kontak seksual bisa mengalami tertular scabies.
Baca juga: Kenali Penyebab Kanker Prostat Bisa Terjadi, Begini Penjelasan dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U.
Gejala dari scabies yang perlu diketahui seperti bintik-bintik kecil sewarna dengan kulit ataupun berisi nanah sedikit dan bercak-bercak merah yang gatal sekali terutama dimalam hari.
Rasa gatal akan semakin terasa ketika malam hari karena kuman Sarcoptes scabiei yang betina bertelur dikulit.
Larva dari Sarcoptes scabiei saat malam hari membuat terowongan dan jalan-jalan pada kulit, hal tersebut yang membuat kulit terasa gatal.
Apabila dalam satu rumah terdapat anggota yang mengalami scabies, maka akan menularkan ke anggota rumah yang lain.
Scabies pada anggota tibih lain sudah sembuh, namun yang paling lama adalah pada area kelamin.
Baca juga: Restorasi Gigi Bersifat Permanen dan Tidak Perlu Diganti Dalam Kurun Waktu Tertentu
Untuk penyembuhannya harus rutin melakukan terapi seminggu satu kali menjalankan pengobatan yang harus dioleskan diseluruh tubuh, dioleskan pada bintil-bintil da yang paling penting baju, handuk, sprei harus dicuci bersih bila perlu disiram menggunakan air atau direbus untuk membunuh kuman.
Jika tidak disiram air panas atau direbus, kuman akan menularkan kembali dari kain-kain tersebut.
Tungau atau kuman penyebab scabies bisa bertahan hidup pada kain-kain yang telah digunakan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Az Zuhruf Rudhuwan, Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit & kelamin RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah dan RS Yukum Medical Center Lampung Tengah. Jumat (2/9/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)