FKG Unhas Gelar Konferensi Internasional ke-6 ICoBTD, Hadir Narasumber Berbagai Negara

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
FKG Unhas menggelar Konferensi Internasional ke-6 ICoBTD yang dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Kamis (28/10).

Utamanya dalam mendorong perkembangan dan kontribusi bidang kedokteran gigi.

Baca juga: Profil Andi Tajrin, Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial Direktur RSGM Unhas

"Meskipun pandemi, tidak menjadi hambatan untuk mengoptimalkan pemahaman terkait perkembangan ilmu kedokteran gigi."

"Apalagi, sejak Covid-19, tentu ada tantangan tersendiri dalam memaksimalkan peran dan aktivitas para dokter gigi."

"Ini menjadi satu forum yang tepat untuk saling berdiskusi dan menghasilkan gagasan yang bermanfaat untuk masyarakat," jelas Prof. Ruslin.

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Unhas Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D., Sp.MK.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Unhas Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D., Sp.MK. (Dok. drg. Muhammad Ikbal, Sp.Pros)

Dalam sambutannya, beliau menyambut baik kegiatan 2 kali dalam setahun yang digelar oleh FKG Unhas.

Unhas selalu memberikan dukungan terhadap kegiatan yang mendorong berbagai langkah mencapai World Class University, termasuk salah satunya pada proses internasionalisasi.

Lebih lanjut, Prof. Nasrum menjelaskan Unhas berkomitmen meningkatkan kualitas dan reputasi, baik pada tingkat nasional maupun internasional.

Hadirnya kegiatan seperti ini akan membuka jalan kolaborasi riset maupun publikasi dan jurnal Unhas, maupun peserta yang tentunya memberikan dampak pada pemeringkatan Unhas.

Baca juga: FKG Universitas Hasanuddin Makassar Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT)

"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dioptimalkan."

"Saat ini, Unhas terus mengupayakan peningkatan kualitas dari berbagai aspek salah satunya reputasi internasional melalui WCU."

"ICoBTD yang hadir berkat kolaborasi FKG Unhas bersama universitas lainnya akan membuka jalan untuk kolaborasi," jelas Prof. Nasrum.

Sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan. (Dok. drg. Muhammad Ikbal, Sp.Pros)

Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber.

Prof. Yoshihiro Abiko, B.A., D.D.S., Ph.D., salah satu narasumber dari Jepang menyampaikan pandangannya tentang "DNA Methylation in Oral Disease/Psychosomatic Dentistry in Our Oral Medicine Clinic".

Beliau menjelaskan Metilasi DNA adalah salah satu dari beberapa mekanisme epigenetik yang digunakan sel untuk mengontrol ekspresi gen.

Hal ini telah diselidiki terutama pada tumor ganas.

Baca juga: Apakah Penderita Tumor Jinak Diperbolehkan Vaksin Covid-19? Begini Tanggapan Juru Bicara Kemenkes

Metilasi DNA yang menyimpang dapat menyebabkan penyakit umum lainnya seperti penyakit inflamasi, degeneratif dan metabolik.

"Metilasi DNA berdampak pada proses penambahan gugus metil pada DNA."

"Pada proses ini terjadi modifikasi nukleotida kovalen dalam genom manusia yaitu sitosin dan juga guanin, yang merupakan dinukleotida CpG."

"CpG adalah daerah DNA di mana nukleotida Sitosin diikuti oleh nukleotida Guanin dalam urutan linier basa sepanjang arah 5'-3'. Situs CpG terjadi dengan frekuensi tinggi di wilayah genom," jelas Prof. Yoshihiro.

Halaman
123