6 Masalah Penglihatan Akibat Komplikasi Diabetes, Katarak hingga Edema Makula

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi pemeriksaan mata pada penderita diabetes

TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes menjadi kondisi yang semakin umum di seluruh dunia dan dapat menjadi penyebab banyak masalah kesehatan lainnya.

Seringkali diabetes dapat menjadi penyebab masalah mata, dilansir TribunHealth.com dari Express.co.uk.

Bahkan, diabetes adalah penyebab utama kebutaan pada orang dewasa berusia 20 hingga 74 tahun.

Diabetes sendiri adalah kondisi seumur hidup yang berdampak pada tingginya kadar gula darah seseorang.

Ada dua jenis diabetes, tipe 1 dan tipe 2.

Tipe 1 merupakan diabetes di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.

Baca juga: Saliva Penderita Diabetes Mengandung Glukosa, drg. Anastasia: Menjadi Sumber Makanan Mikroorganisme

Diabetes (Pexels.com)

Sementara tipe 2 merupakan kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau sel-sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin.

Tipe 2 jauh lebih umum daripada Tipe 1.

Orang dengan diabetes harus melakukan kunjungan rutin ke dokter mata karena gula darah tinggi sering dapat menyebabkan masalah mata seperti penglihatan kabur dan katarak.

Bagaimana diabetes mempengaruhi mata Anda?

Penglihatan kabur

Penglihatan kabur bisa jadi pertanda diabetes.

Biasanya ini terjadi karena cairan mungkin bocor ke lensa mata yang kemudian menyebabkan lensa membengkak dan berubah bentuk.

Hal ini membuat mata lebih sulit untuk fokus dan karena itu penglihatan menjadi kabur.

Retinopati diabetik

Ilustrasi mata tak sehat (Kompas.com)

Baca juga: drg. Ngt. Anastasia Ririen: Pasien Diabetes Mudah Mengalami Gingivitis, Gigi Goyang, dan Halitosis

Baca juga: Waspada, Kerusakan Mata Akibat Paparan Sinar Biru dan Radiasi Gadget Terlalu Lama

Retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes, yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang merusak bagian belakang mata (retina).

Kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan jika tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

Biasanya dibutuhkan beberapa tahun untuk kondisi ini memburuk sedemikian rupa di mana penglihatan penderita menjadi terganggu dan berada pada risiko nyata.

Ada empat tahap retinopati diabetik, dimulai dengan retinopati diabetik nonproliferatif ringan, berkembang menjadi retinopati diabetik nonproliferatif sedang, kemudian retinopati diabetik nonproliferatif berat, dan terakhir retinopati diabetik proliferatif.

Gejala retinopati diabetik mungkin termasuk penglihatan kabur, eye floaters, kesulitan melihat di malam hari, kehilangan penglihatan, penglihatan terdistorsi atau perubahan warna dalam penglihatan.

Halaman
12