Kate yang juga ahli vaksin yang berspesialisasi dalam bidang epidemiologi pneumokokus ini mengungkapkan saat ini pihaknya memiliki beberapa bukti bahwa ada sebagian kecil orang, yakni mereka yang memiliki kondisi immunocompromised (gangguan sistem imun) serius tidak menerima dengan baik dua dosis Covid-19.
"Itu karena mereka belum cukup menerima dua dosis pertama."
"Namun selain perlindungan yang diberikan oleh dosis booster, ada beberapa pertimbangan lain yang perlu kita ketahui," sambung Kate.
Kendati demikian, ia melanjutkan, apakah pemberian dosis ketiga benar-benar meningkatkan respon imun, tentu hal ini harus dilihat lebih dalam lagi.
"Kami melihat bukti bahwa itu benar, dan kami berharap itu benar berdasarkan apa yang kami ketahui tentang cara kerja vaksin."
"Tetapi masalah lainnya adalah, haruskah dosis itu diberikan," imbuhnya.
Pasalnya, Kate menjelaskan ada hal lain yang turut diperhatikan dalam hal pemberian vaksin booster ini, yaitu keamanan.
Baca juga: Ilmuwan Oxford Dikabarkan Mulai Modifikasi Vaksin Corona, Bakal Targetkan Varian Delta Secara Khusus
"Pemberian dosis ketiga perlu dipantau untuk masalah keamanan, dan kami ingin melihat database keamanan sebelum kami membuat rekomendasi semacam itu."
"Dan bukti itu juga sedang dibangun, tapi kita belum sampai di sana," jelasnya.
Oleh sebab itu, Kate berujar saat ini fokus utama adalah pasokan untuk melindungi orang-orang yang belum terlindungi sama sekali oleh vaksin.
Dimana hal ini akan mengurangi penularan dan akan mengurangi kemungkinan lebih banyak varian muncul.
"Ini akan memberi kita waktu untuk melihat lebih banyak bukti tentang apakah dosis booster pada akhirnya akan dibutuhkan atau tidak."
"Karena tidak ada yang aman sampai kita semua memiliki kesempatan untuk divaksinasi, untuk dilindungi dari virus. Sementara cakupan vaksin meningkat," pungkasnya.
Baca juga: Meski Tingkat Kemanjuran Terbatas, Dirjen WHO Tegaskan Vaksin Malaria Bisa Selamatkan Ribuan Nyawa
Di Indonesia, saat ini pemberian vaksin booster hanya diperuntukkan untuk para tenaga kesehatan (nakes).
Namun, ke depan, Kementerian Kesehatan tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemberian vaksin ketiga kepada selain nakes.
"Skenario penambahan vaksin ketiga sudah disiapkan untuk tahun 2022, namun untuk prioritasnya seperti apa masih melihat perkembangan lebih lanjut," ujar Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)
Baca tanpa iklan