dr. Arini Widodo, Sp.KK: Fenomena Manusia Silver Berikan Dampak Buruk pada Kesehatan Kulit

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Ekarista Rahmawati
Dua manusia silver berpose di perempatan lampu merah Brimob, Jalan Raya Taktakan, Kota Serang, Banten, Sabtu (13/3/2021) siang. Lamunan gadis silver bernama Moti (15) buyar saat kedatangan Satpol PP Kabupaten Lebak di Jalan Raya Sunan Kalijaga, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (31/8/2021) sore.

Reaksi yang terjadi bisa alergi dan bisa juga iritasi. Jika alergi akan terasa gatal, sedangkan kalau iritasi akan terasa perih.

Baca juga: dr. Arini Widodo, Sp.KK Sebut Penanganan Vitiligo Tergantung dari Derajat Vitiligonya

Dua manusia silver berpose di perempatan lampu merah Brimob, Jalan Raya Taktakan, Kota Serang, Banten, Sabtu (13/3/2021) siang. Lamunan gadis silver bernama Moti (15) buyar saat kedatangan Satpol PP Kabupaten Lebak di Jalan Raya Sunan Kalijaga, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (31/8/2021) sore. (TribunBanten.com/Amanda Putri Kirana)

Dampak jangka panjangnya bukan hanya ke kulit saja, namun juga bisa berdampak pada lainnya.

"Jika cat tersebut terhirup akan berbahaya karena cat sablon tersebut ada baunya."

"Cat tersebut mengandung VOC (Volatile Organic Compounds) yang berpotensi karsinogenik," jelas dr. Arini.

Karsinogenik adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker.

Sehingga jika penggunaan cat tersebut digunakan terus menurus pada badan, dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker.

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arini Widodo, Sp.KK dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 11 Oktober 2021.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/Irma)