TRIBUNHEALTH.COM - Vaginismus merupakan kondisi seksual yang bisa dialami oleh perempuan.
NHS mendefinisikan vaginismus sebagai reaksi otomatis tubuh terhadap rasa takut akan beberapa atau semua jenis penetrasi vagina.
Akibatnya, otot vagina menjadi tegang sehingga tak dimungkinkan melakukan hubugan seksual, dilansir TribunHealth.com dari BBC.
Jika dipaksa, akan terasa rasa sakit seperti terbakar.
Mungkin kondisi setiap orang bisa beragam, sehingga apa yang dirasakan tidak sama pasti.
Sulit untuk memperkirakan berapa perempuan yang mengalami vaginismus.
Inggris pernah melakukan survei dan menunjukkan hasil satu dari 10 wanita di negara itu merasakan sakit saat berhubungan seks.
Baca juga: Childfree yang Diungkapkan oleh Perempuan Lebih Banyak Mengundang Kontra, Ini Tanggapan Psikolog
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga Sebut Vaginismus Termasuk Kelainan Psikologis Bermanifestasi di Otot Vagina
Namun, vaginismus hanyalah satu penyebab.
Masih ada sejumlah kemungkinan lain yang bisa memicu hal ini.
"Vaginismus berbeda dari sekadar rasa sakit saat berhubungan seks karena reaksi otomatis tubuh yang menyebabkannya," jelas Dr Vanessa Mackay, konsultan dokter kandungan dan ginekolog di Queen Elizabeth University Hospital di Glasgow.
"Mungkin sulit untuk menyebutkan berapa banyak wanita yang memilikinya karena mayoritas wanita yang menderita masalah seksual tidak membicarakannya," tambah Dr Mackay.
Selain menangani sisi fisik dari kondisi tersebut, pengobatan juga berfokus pada sisi mental, yaitu ketakutan akan penetrasi.
Konseling psiko-seksual sering juga digunakan.
"Ini semacam terapi bicara yang membantu Anda memahami dan mengubah perasaan Anda terhadap tubuh Anda," kata Dr Mackay.
Baca juga: Dokter Jelaskan Tahap Pengobatan Gangguan Seksual Vaginismus yang Memengaruhi Kehidupan Seksual
Baca juga: Megapa Mengalami Vaginismus saat Berhubungan? Simak Penjelasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
"Hal-hal seperti teknik relaksasi untuk membantu Anda belajar mengendurkan otot-otot vagina Anda. Latihan dasar panggul juga sesuatu yang dapat digunakan untuk mengobati vaginismus."
"Dan kami juga meresepkan pelatih vagina, ini adalah benda berbentuk tampon halus, yang memiliki lebar berbeda yang membuat Anda terbiasa memiliki sesuatu di vagina Anda."
Teresa, 23, juga menderita vaginismus dan mengatakan setelah didiagnosis dia ditawari berbagai perawatan berbeda.
"Seorang konselor menyarankan saya mencoba hipnosis yang dalam saat-saat gelap saya coba tetapi tidak berhasil sama sekali. Saya agak skeptis sehingga sepanjang waktu saya di sana saya seperti, 'Ini bukan akan bekerja untuk saya'," kata Teresa.
Dia menambahkan: "Satu hal yang berhasil bagi saya adalah dilator bertingkat di mana Anda hanya mengajari diri Anda sendiri untuk bersantai menggunakannya.
"Hidup hari ini cukup bagus, saya tidak khawatir tentang hal itu setiap hari. Saya cukup tenang, cukup bahagia. Awalnya sulit tetapi saya pikir begitu Anda menemukan solusi Anda sendiri, itu mudah dari sana. "
Baca berita lain tentang konsultasi dengan dokter di sini.
(TribunHealth.com/Nur)