TRIBUNHEALTH.COM - Perempuan yang memasuki masa pubertas pada umumnya akan mengalami siklus menstruasi.
Menstruasi adalah siklus bulanan wanita yakni mengalami perdarahan pada vagina.
Terjadinya siklus menstruasi akibat penebalan dinding rahim yang berisi pembuluh darah, saat tidak terjadi kehamilan, maka dinding rahim akan meluruh dan keluar bercampur darah melalui vagina.
Siklus menstruasi terjadi berkaitan dengan kondisi hormon seseorang.
Semakin bertambahnya usia, maka akan mengubah hormon.
Hal tersebut menyebabkan adanya perubahan siklus menstruasi ketika perempuan mengalami pertambahan usia.
Baca juga: Kemenkes Sebutkan Kriteria Masyarakat yang Berhak Dapatkan Vaksin Jenis Moderna
Khususnya pada perempuan yang memasuki usia 40 tahun.
Pertambahan usia menyebabkan seseorang mengalami penurunan hormon, seperti hormon esterogen pada wanita.
Penurunan hormon esterogen dalam tubuh perempuan dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi.
Siklus menstuasi yang teratur pada usia yang tidak lagi muda, menunjukkan bahwa masih ada sel telur yang berfungsi di ovarium.
Sehingga sel telur bisa mengatur siklus menstruasi.
Meskipun usia tidak lagi muda, dan siklus menstruasi masih teratur kemungkinan bisa terjadi kehamilan.
Baca juga: 3 Faktor Penyebab Lelah Sepanjang Waktu, Termasuk Kondisi Psikologis dan Gaya Hidup
Berbicara tentang kualitas, maka kualitas telur perempuan sesuai dengan usia pasien.
Kualitas telur perempuan yang berusia tidak lagi muda, maka kualitas telur tidak akan sebaik dengan usia telur yang berusia kurang dari 40 tahun.
Usia telur diatas 44 tahun, kemungkinan akan sulit mendapat kehamilan dibandingkan dengan usia telur yang lebih muda.
Sulitnya kehamilan tidak karena faktor dari perempuan saja, masih banyak faktor-faktor lain seperti:
- Faktor dari suami
- Faktor berhubugan
- Faktor yang mendukung kehamilan
Baca juga: drg. Eddy Heriyanto Habor Sp.Ort (K) Jelaskan Dampak Pemasangan Kawat Gigi yang Tidak Sesuai Standar
Sulitnya mendapat kehamilan tidak hanya faktor dari perempuan saja.