Pentingnya Mengetahui Gejala-gejala Meningitis yang Disampaikan oleh Dokter

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi meningitis

TRIBUNHEALTH.COM - Meningitis merupakan peradangan yang terjadi pada meningen.

Meningen yakni lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang.

Meningitis juga disebut dengan peradangan selaput otak.

Penyebab dari meningitis dikarenakan infeksi virus, jamur, bakteri.

Selain itu, kondisi lemahnya imun dapat memicu munculnya penyakit meningitis.

Apabila meningitis disebabkan oleh periode waktu, maka ada meningitis akut, meningitis sub-akut, dan meningitis kronis.

Meningitis akut terjadi secara mendadak, dan konsepnya berkisar 7 hari sampai 2 minggu.

ilustrasi meningitis (kompas.com)

Baca juga: dr. Arini Widodo, Sp.KK Bagikan Tips yang Harus Dilakukan Oleh Seseorang yang Menderita Vitiligo

Pada meningitis akut, terjadi selama 2 minggu hingga 1 bulan.

Meningitis yang lebih dari 1 bulan atau jangka waktu yang panjang perjalanan penyakitnya disebut dengan meningitis kronis.

Gejala dari meningitis ada yang ringan sampai dengan berat tergantung dengan jenis kuman, imunitas pasien, dan percepatan dari pengobatan.

Percepatan pengobatan sangat mempengaruhi klinis pasien ke depan.

Pada awalnya ada trias meningitis atau tanda gejala utama meningitis:

- Sakit kepala

- Demam

Badan panas menjadi salah satu kriteria terjadinya infeksi

Baca juga: Penyakit Katarak Bisa Terjadi pada Usia Muda, Ini Penjelasan dr. Ahmad Ashraf Amalius, MPH, Sp.M(K)

- Kaku kuduk atau tengkuk kepala

Jika kepala pasien diperiksa, saat posisi tidur dan dilakukan pengangkatan kuduk akan ada tahanan yang dinamakan kaku kuduk.

Disitulah indikator dokter menangkap adanya iritasi pada daerah mening yang meradang.

Selain sakit kepala, demam dan kaku kuduk, tiga tanda wajib pada meningitis yang perlu diketahui yakni diikuti dengan kelemahan gangguan saraf.

Gangguan saraf yang dimaksud adalah tubuh lumpuh sebagian dan bibir miring, kelopak mata menutup, bicara cadel kejang, dan penurunan kesadaran hingga koma.

Halaman
12