Dokter Praktisi Tidur, dr. Andreas Prasadja Sebut Mendengkur Merupakan Gejala Umum dari Sleep Apnea

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi tidur mendengkur dan mengalami sleep apnea

TRIBUNHEATLH.COM - Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja sebut sleep apnea merupakan suatu kondisi henti napas yang terjadi saat tidur.

Masalah tidur ini dapat berdampak fatal karena rentan memicu masalah jantung dan komplikasi kesehatan lainnya.

Henti napas saat tidur pada penderita sleep apnea bisa muncul setiap saat, termasuk saat tubuh dalam kondisi fit.

Namun tidak semua kondisi henti napas saat tidur bisa disebut dengan sleep apnea.

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja memberikan penjelasan pada tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat.

Menurut dr. Andreas Prasadja, gejala sleep apnea ini masih banyak diabaikan di Indonesia karena gejalanya sangatlah umum.

Baca juga: Bagaimana Upaya Pencegahan Sleep Apnea Dok?

ilustrasi mengalami sleep apnea (kompas.com)

Gejala dari sleep apnea sebagai berikut.

- Mendengkur saat tidur

- Hipersomnia merupakan kondisi kantuk berlebihan saat siang hari

- Napas berhenti beberapa kali saat tidur

- Terbangun dalam kondisi terengah-engah saat tidur

- Bangun tidur dengan kondisi mulut kering

- Sakit kepala di pagi hari

- Susah tidur atau tidur tidak berkualitas

- Kurang fokus atau konsentrasi

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan ketika Melakukan Pengobatan Sleep Apnea di Rumah Dok?

ilustrasi penderita sleep apnea (tribunnews.com)

dr. Andreas menjelaskan jika mendengkur merupakan masalah yang sering diabaikan di Indonesia.

Selain itu, mudahnya mendapatkan stimulan membuat banyak orang mengabaikan hal tersebut.

Stimulan dalam hal ini adalah kafein, adanya kafein ketika kantuk datang biasanya orang akan mengobatinya dengan kafein.

Sehingga banyak orang yang abai dalam gejala sleep apnea yang mungkin muncul pada dirinya.

Selain itu, dr. Andreas juga memaparkan jika sleep apnea juga sering dialami oleh pasien Covid-19.

Halaman
12