TRIBUNHEALTH.COM - Selama masa pandemi, sehat saja tentu tidak cukup.
Kita harus berada pada kondisi sehat dan kondisi bugar.
Bugar merupakan kondisi diatas sehat dimana kita mempunyai kemampuan lebih dalam organ-organ bekerja.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Ahli Gizi, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dalam tayangan YouTube KOMPASTV program BINCANG KITA.
Sehingga memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik.
Baca juga: Waspada, Gangguan Pendengaran bisa Sebabkan Gangguan Bicara pada Anak, Ini Penjelasan Dokter
Maka itu diperlukan beberapa hal.
Pertama, tentu saja adalah pengaturan pola makan.
Energi didapatkan dari makanan.
Jadi bagaimana makanan menjaga kesinambungan energi, sehingga kita tetap bisa beraktivitas di tengah pandemi.
Maka dari itu makanan perlu diperhatikan.
Energi berasal dari 3 zat gizi utama.
Ada karbohidrat, protein, dan lemak.
Akan tetapi jika dikaitkan dengan sistem imunitas di pandemi saat ini, maka dari 3 zat gizi utama protein yang harus benar-benar diperhatikan.
Dalam penelitian disebutkan bahwa sebelum pandemi kebutuhan protein hanya 1 gr/kg berat badan.
Namun pada saat pandemi, protein harus ditingkatkan.
Lebih banyak sebelum masa pandemi.
Baca juga: Dokter Jelaskan Apa yang Perlu Dipersiapkan saat Isolasi Mandiri, Termasuk Termometer Badan
Tentu saja dalam pemilihan harus benar-benar diperhatikan.
Karena kita ketahui jika protein identik dengan lemak.
Sementara lemak berlebih akan menurunkan imunitas.
Apalagi jika jenisnya adalah lemak tidak jenuh.
Menurut ahli gizi, seharusnya kita memilih protein yang lemaknya tinggi dan jenisnya tidak jenuh.
Penjelasan Ahli Gizi, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program BINCANG KITA edisi 29 Desember 2020.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.