TRIBUNHEALTH.COM - Darah merupakan komponen penting yang terdapat pada tubuh manusia.
Darah biasanya berupa sel-sel darah dan berupa plasma darah.
Darah memiliki banyak fungsi untuk tubuh, antara lain adalah mengangkut zat atau bahan makanan, oksigen, sisa-sisa metabolisme, dan hormon di dalam tubuh manusia.
Darah juga menjadi penjaga kadar asam basa dalam cairan dalam tubuh.
Artinya cukup banyak pekerjaan yang dilakukan oleh darah untuk kesehatan tubuh kita.
Lalu, bagaimana jika darah tersebut mengalami kelainan?
Dilansir TribunHealth.com, dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Lugiyanti Sukrisman menjelaskan mengenai kelainan darah pada tubuh.
Baca juga: Mengenal Komponen Darah beserta Fungsinya dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Penyakit kelainan darah sering disebut dengan blood disorser yang merupakan suatu gangguan yang terjadi pada salah satu atau beberapa bagian darah, sehingga dapat mempengaruhi jumlah dan fungsinya.
dr. Lugi menyebutkan beberapa penyakit kelainan darah yang sering terjadi di Indonesia.
1. Anemia
dr. Lugi memaparkan penyakit kelainan darah terbanyak di negara berkembang adalah anemia atau kekurangan zat besi.
Anemia ini terjadi baik karena kekurangan nutrisi atau terjadi karena adanya pendarahan kronik.
Pada penderita yang cukup parah, biasanya akan merasa mudah lelah, terlihat pucat dan sering sesak napas.
"Jadi kalau misalnya ada pasien anemia, yang kita lihat selain dari penyebabnya juga dilihat dari riwayat keluarga apakah ada yang memiliki HB rendah juga atau tidak," papar dr. Lugi.
Baca juga: Tanda Kualitas Darah yang Menurun, Dokter: Tubuh Akan Merasa Cepat Lelah
2. Thalasemia
Kelainan darah yang kedua adalah thalasemia, yaitu penyakit genetik atau penyakit yang diturunkan.
dr. Lugi menjelaskan, thalasemia merupakan kelainan darah yang terjadi pada alfa globin atau beta globin yang diturunkan atau secara genetik.
"Penyakit thalasemia ini cukup banyak terjadi di Indonesia," terang dr. Lugi.
Tanda dari penyakit thalasemia ini biasanya sel darah berukuran kecil dan pucat.
"Biasanya dalam pemeriksaan laboratorium, kita mendapatkan sel-selnya kecil dan pucat," ungkap dr. Lugi.
"Kondisi ini biasanya memerlukan tindakan yang lebih lanjut."
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Lugiyanti Sukrisman dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 14 Juni 2021.
Baca juga: Mengenal 4 Jenis Tekanan Darah Rendah, Ada yang Disebabkan Masalah Hormonal hingga Saraf
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma)