Mengenal Berbagai Bekas Cacar dan Cara Mengobatinya, Dokter Kulit Tegaskan Tak Boleh Digaruk

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi bekas penyakit cacar

TRIBUNHEALTH.COM - Cacar merupakan penyakit yang menyerang kulit.

Ketika sudah sembuh, tak jarang penyakit ini menyisakan bekas.

Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Arini Widodo, menjelaskan beberapa jenis bekas cacar dalam program Ayo Sehat Kompas TV edisi Kamis (7/7/2021).

"Dia menjadi lenting dulu, berisi air," dr Arini menjelaskan proses cacar air, dikutip TribunHealth.com.

"Kemudian isinya keruh, kemudian menjadi putih, baru keropeng," lanjutnya.

Keropeng ini bisa bertahan 1-3 minggu.

Keropeng bisa copot tanpa menimbulkan bekas apa pun pada sebagian orang.

Misalnya pada bayi dan anak kecil.

Ilustrasi penyakit cacar pada tubuh (Freepik)

"Tetapi kadang-kadang pada orang dewasa dan cacar air yang berat bisa menimbulkan bekas."

"Bekasnya ini bisa berupa bekas hitam, bekas merah, atau scar. Scar misalnya bopeng," jelasnya.

Berbagai bekas cacar tersebut bisa hilang dalam waktu yang beragam, bisa dalam hitungan minggu hingga berbulan-bulan.

Bahkan, ketika scar bopeng bisa bersifat permanen apabila tak mendapatkan penanganan yang tepat.

Salah satu hal yang menambah risiko munculnya bekas adalah kebiasaan menggaruk.

Pasalnya cacar terkadang memang disertai rasa gatal yang tidak nyaman.

Ilustrasi demam akibat penyakit cacar air (jogja.tribunnews.com)

Padahal, tindakan menggaruk bisa saja memperdalam luka cacar.

Selain itu, risiko infeksi juga mungkin terjadi.

"Nah si bekasnya itu pada dewasa memang susah hilang," dr Arini memberi catatan.

Bekas cacar yang hanya berupa warna hitam atau kemerahan biasanya akan hilang dengan sendirinya.

"Akan tetapi mungkin waktunya lama," tambahnya.

Sebaliknya, bekas berupa scar terkadang bisa bersifat permanen.

Halaman
12