Dokter Jelaskan Gejala Kanker Payudara dari Stadium I hingga Stadium IV

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi kanker payudara

TRIBUNHEALTH.COM - Gejala kanker memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung pada organ mana yang diserang kanker tersebut.

Kanker payudara misalnya ditandai dengan benjolan di payudara.

Kanker payudara merupakan kanker yang terbentuk pada jaringan payudara.

Dilansir TribunHealth.com, dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, dr. Andi Siswandi, Sp.B menjelaskan gejala pada kanker payudara.

dr. Andi menyebutkan apabila terdapat benjolan di payudara sudah menandakan adanya gejala terjadinya kanker payudara.

Gejalanya tentu ada benjolan di payudara yang membedakan adalah ukurannya.

"Banyak orang yang apabila terdapat benjolan di payudara malu untuk memeriksakan diri ke dokter," ungkap dr. Andi.

Baca juga: Dokter Sebut Faktor Hormonal Menjadi Salah Satu Penyebab Kanker Payudara

Baca juga: Dokter Jelaskan Benjolan dan Tumor Belum Tentu Kanker

Antisipasi kanker payudara dengan teknik sadari (jateng.tribunnews.com)

"Kebanyakan pasien yang datang ke dokter sudah memasuki stadium III dan stadium IV," lanjutnya.

dr. Andi menuturkan gejala setiap stadium berbeda ukurannya.

Berikut adalah gejala yang terjadi pada stasium I hingga IV pada kanker payudara.

1. Stadium I

Stadium I atau stadium awal ditandai dengan adanya benjolan yang kurang dari 2 cm.

2. Stadium II

Stadium tahap II ditandai adanya benjolan yang terdapat di payudara sudah lebih dari 2 cm namun kurang dari 5 cm.

3. Stadium III

Stadium III ditandai dengan membesarnya benjolan yaitu dengan ukuran lebih dari 5 cm.

Baca juga: Dokter Jelaskan Dampak Kurang Tidur, Lebih Berisiko Terkena Kanker Payudara dan Masalah Prostat

ilustrasi kanker payudara (Kompas.com)

4. Stadium IV

Stadium IV adalah tahap stadium akhir atau stadium yang paling parah pada kanker payudara.

Pada stadium ini ditandai dengan benjolan yang cukup besar dan juga sudah terjadi penjalaran atau metafasis ke organ lain.

dr. Andi menuturkan bahwa jarang sekali pasien datang ke dokter saat masih pada stadium I atau stadium II A.

Halaman
12