Dokter Jelaskan Penyakit Demensia Alzheimer, Semakin Berisiko Seiring Bertambahnya Usia

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi penderita demensia alzheimer

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Saraf, Debby Amelia menjelaskan tentang demensia alzheimer dalam program Ayo Sehat Kompas TV edisi Kamis (17/6/2021).

dr Debby menyebut, demensia alzheimer menjadi salah satu bagian dari berbagai jenis demensia.

Karenanya, dia memulai penjelasan dengan pengertian demensia terlebih dulu.

"Demensia adalah gangguan fungsi intelektual yang menetap," kata dr Debby dikutip TribunHealth.com.

"Dengan gangguan yaitu memori, bahasa, persepsi, emosi, dan berpikiran abstrak," lanjutnya.

Baca juga: Jangan Sepelekan Masalah Kulit Kepala, Bisa Sebabkan Kebotakan Permanen jika Diabaikan

Baca juga: Mengenal Meningitis, Radang di Otak yang Beresiko Kematian

Ilustrasi - syaraf otak (Pixabay)

Sementara jenis demensia antara lain demensia vaskular, lewy body, parkinson, frontotemporal, dan demensia alzheimer.

Di antara semua jenis tersebut, demensia alzheimer adalah yang paling kerap terjadi.

"Kasus demensia alzheimer ditemukan lebih banyak dari kasus demensia yang lain," paparnya.

Pada orang yang mengalami alzheimer, bagian otak yang bernama hippocampus akan mengalami pengecilan.

Padahal bagian tersebut bertanggung jawab untuk melakukan pemrosesan memori.

"Kemudian sulcus gyrus-nya mulai melebar, merenggang," jelasnya.

Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Epilepsi, Bisa karena Tumor pada Area Otak

Baca juga: Waspadai Gejala Abses Otak atau Penumpukan Nanah yang Dapat Berdampak Pada Mental

Ilustrasi syaraf dalam otak (Pixabay)

Semakin parah alzheimer yang diderita, maka perenggangan semakin besar.

Begitu pula dengan hippocampus yang semakin mengecil.

"Prosesnya ini berjalan bertahun-tahun."

"Kadang-kadang penderita datang dengan kondisi yang sudah seperti ini (berat)," papar dr Debby.

Karenanya, dia menekankan pentingnya untuk melakukan deteksi awal demensia alzheimer.

Terkait faktor risiko, dr Debby menyebut demensia alzheimer bisa didapat dan dibawa.

Artinya, penyakit ini bisa diturunkan lewat genetik.

"Kalau yang dibawa otomatis karena genetik, kemudian penyakit-penyakit yang dibawa misalkan pernah terjadi trauma di kepala," jelasnya.

"Faktor risiko yang meningkatkan dan menurunkan terutama usia."

Semakin tinggi usia, risiko terkena penyakit ini semakin besar.

Jika ditinjau dari jenis kelamin, wanit lebih berisiko terkena demensia alzheimer dari pada pria.

Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)