TRIBUNHEALTH.COM - Satu di antara gejala Covid-19 yang bisa terjadi adalah hilangnya penciuman.
Namun, perlu digarisbawahi, terganggunya indra penciuman tak selalu karena Covid-19.
Hal itu disampaikan dr Susanti dalam program Ayo Sehat Kompas TV, yang tayang pada Jumat (21/5/2021).
"Hilangnya indra penciuman sebenarnya kita kenal sebagai anosmia," jelasnya dikutip TribunHealth.com.
Baca juga: Vaksin Sinovac Diyakini Efektif Cegah Kematian Akibat Covid-19 hingga 98 Persen
Baca juga: WHO Jelaskan Pentingnya Vaksinasi dalam Melawan Covid-19, Tak Hanya Melindungi Diri Sendiri
Beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi tersebut antara lain:
- Infeksi virus atau bakteri
- Sumbatan polip atau timur di rongga hidung
- Alergi
- Trauma pada daerah kepala
- Gangguan syaraf
- Efek samping obat
- Efek radiasi
- Paparan zat kimia yang berbahaya
Dokter Susanti mengatakan anosmia pada Covid-19 umumnya bisa sembuh sendiri.
Baca juga: Khasiat Lemon Yang Tidak Banyak Orang Tahu, Bisa Memutihkan Kuku Hingga Gigi
Baca juga: Dilihat dari Sisi Medis, Apakah Aman Sikat Gigi Menggunakan Lemon dan Baking Soda?
Untuk mempercepat proses penyembuhan, bisa dilakukan terapi bau.
"Terapi bau dilakukan dengan menyediakan empat benda yang memberikan aroma yang berbeda-beda, seperti lemon, mawar, cengkeh, dan ekaliptus."
"Kita hirup satu per satu sambil membayangkan aroma dan bentuk benda tersebut," jelasnya.
Langkah itu dilakukan untuk menciptakan hubungan kembali antara syaraf dan otak.
"Jangan lupa setiap menghirup satu benda ke benda yang lain, istirahatkan hidung untuk menghirup udara bebas selama satu menit," tandasnya.
"Dan terapi ini diulangi minimal sehari dua kali sampai anosmianya sembuh," pungkas dr Susanti.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)