Dokter Jelaskan Beberapa Gejala Penyakit Malaria yang Dapat Menyerang Seseorang

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi diagnosis penyakit malaria

Pada tahun 2010 hingga 2020 jika dilihat API nya menurun.

Pada tahun 2010 yakni sebesar 1,96/1.000 penduduk.

Sedangkan pada tahun 2020 menurun menjadi 0,87/1.000 penduduk.

Kalau dilihat dari jumlah kasusnya saat ini, sekitar 235.780 an.

Ada strategi yang selalu dicoba untuk dapat diimplementasikan di daerah.

Dengan kerjasama di daerah-daerah endemis untuk menjalankan strategi agar dapat menurunkan angka kasus malaria.

Secara umum, strategi untuk penyakit yang ditularkan melalui vektor salah satunya malaria, yakni pengendalian vektor.

Untuk pengendalian vektor tentunya membutuhkan data.

Apabila terjadi kasus, harus adanya peningkatan teman-teman di daerah untuk melakukan diagnosis dini dan tata kelola kasusnya.

ilustrasi vaksin malaria (Kompas.com)

Walaupun targetnya sebenarnya terbagi menjadi 5 regional.

Saat ini dikenal terdapat 5 parasit plasmodium penyebab malaria.

Namun yang umum dikenal yakni plasmodium vivax dan plasmodium falciparum.

Yang terjadi adalah jika plasmodium tersebut menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk betina dari anopheles.

Kemudian masuk ke dalam tubuh seseorang.

Di dalam tubuh terdapat masa inkubasi sebelum muncul gejala.

Baru pada akhirnya muncul gejala penyakit malaria.

Rata-rata masa inkubasi bisa 1 hingga 2 minggu.

Namun beberapa spesien dari plasmodium bisa membutuhkan waktu hingga 3 minggu.

Rata-rata dokter akan memakai waktu 14 hari untuk menyebutkan masa inkubasi dari infeksi malaria.

Gejala umum yang terjadi pada penderita malaria hampir sama dengan penyakit lain.

Baca juga: Mengenal Mochi Skin, Tren Kecantikan Asal Jepang Bersama Dokter Handayani

Baca juga: Mengapa Kanker Mulut Dapat Terjadi, Dok?

Halaman
123