TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung bawaan (PJB) banyak diderita bayi yang baru lahir dan juga anak dalam masa pertumbuhan.
Bahkan penyakit jantung bawaan ini, diderita oleh 8 bayi dari 1000 kelahiran hidup.
Penyakit jantung bawaan atau PJB, merupakan istilah dalam kedokteran, yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam penyakit jantung.
Penyakit jantung bawaan biasanya berkembang diawali pada saat kelahiran, dan banyak disebabkan oleh kelainan struktur kadiovaskular.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, dr. Syarif Rohimi menjelaskan ada dua PJB pada anak yaitu biru dan tidak biru.
"Tidak biru artinya tidak terjadi enurunan kadar oksigen artinya tidak ada percampuran darah yang kadar oksigennya rendah ke kadar yang oksigennya tinggi," kata dr. Syarif Rohimi di acara Ayo Sehat yang tayang di Kompas TV, 06 April 2021.
Baca juga: Kenali Masalah Pertumbuhan Kaki pada Bayi dan Anak Agar Tak Ada Kelainan Bentuk
"Kalau yang biru terjadi percampuran antara darah yang kadar oksigennya rendah ke kadar yang oksigennya tinggi," lanjutnya.
"Kadang orangtua tidak menyadari anaknya punya penyakit jantung bawaan, yang diketahui kalau yang biru umumnya tidak bisa menutup sendiri misal ada kebocoran, memang lebih kompleks," ujarnya.
Menurut dr. Syarif ada pula penyakit jantung bawaan yang penanganannya tanpa obat.
"Kalau yang tidak biru, kalau kelainan sangat sedikit bisa tanpa obat, atau bisa menutup sendiri," katanya.
Kalau sudah diketahui kelainan tersebut, dokter biasanya akan memberi obat dan jika tak ada pengaruhnya, maka bisa dilakukan operasi.
Baca juga: Mengenal Penyakit Jantung Bawaan Beserta Penyebabnya, Bisa Diderita Bayi Baru Lahir
Lalu dijelaskan pula beberapa gejala penyakit jantung bawaan yang diderita pada bayi yang baru lahir, di antaranya:
- Bibir, kulit jari tangan dan kaki, berwarna kebiruan
-Bayi terlihat kesulitan bernapas.
-Bayi mengalami kesulitan saat makan.
- Berat badan bayi yang rendah pada masa kelahiran.
- Nyeri dada
- Pertumbuhan yang lambat.
Dokter menjelaskan bila PJB tidak biru terjadi, biasanya anak akan susah makan atau berhenti menyusu.
"Pertama dia cepat capek lalu berat badan tidak sesuai, ketiga dia sering infeksi karena lung over fluid tadi," kata dokter.