TRIBUNHEALTH.COM - Menstruasi adalah hal yang wajar terjadi pada seorang wanita dewasa.
Namun perlu berhati-hati jika siklus menstuasi yang dialami begitu panjang.
Jika hal demikian terjadi, bisa jadi mengalami suatu kelainan tertentu.
Baca juga: dr. Yuniar Sp.OG Sebut Pemeriksaan Pap Smear Tidak Bisa Dilakukan ketika Menstruasi
Berikut simak penjelasan dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
Olga lahir di Medan, pada 2 Maret 1983.
Saat ini ia menjabat sebagai Staf Bagian Ilmu Kesehatan Anak (Pediatri) di Universitas Sumatera Utara, Medan, sejak 2008.
Ia merupakan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi.
Sub Program Spesialis Hematologi Onkologi Departemen Pediatri tersebut, berhasil ia peroleh setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang ia tempuh selama 1 tahun sejak 2016.
Tepat satu tahun sebelumnya, dirinya juga telah menjalankan Fellowship of International Hemophilia Treatment Centre, Pusat Darah Negara, di Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca juga: Profil Olga Rasiyanti Siregar, Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi dari Medan
Gelar spesialis anak ia dapatkan setelah menyelesaikan pendidikan selama 5 tahun (2007-2012) di Departemen Pediatri, Universitas Sumatera Utara
Serta sebelumnya pada 2007-2010 ia mengejar gelar Magister Kedokteran Klinis setelah lulus dari Fakultas Kedokteran di universitas yang sama.
Baca juga: Dokter Tegaskan Jika Treatment Vagina Tightening Tidak Boleh Dilakukan dalam Keadaan Menstruasi
Wanita yang banyak menghabiskan masa kecil di Medan ini, aktif mengikuti kegiatan seminar di berbagai wilayah Indonesia hingga luar negeri.
Tanya:
Dokter seorang wanita hanya sebagai pembawa Hemofilia, lantas apakah hal itu bisa mempengaruhi keadaan hormonalnya dok?
Seperti mempengaruhi siklus menstruasi, ada pengaruhnya tidak ya dok?
Baca juga: Mengenal Faktor-faktor yang Menyebabkan Gangguan pada Siklus Menstruasi Wanita
Ade, Solo.
dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K). Menjawab:
Tentu ya pada wanita dilihat bagaimana riwayat pendarahannya, yakni menstruasi.
Pada wanita perlu berhati-hati jika siklus menstruasinya panjang.
Satu hari ganti pembalut bisa 5 sampai 10 kali dan masih tembus-tembus. Nah itu juga, riwayat pendarahannya perlu dilihat.
Jadi sebenarnya yang perlu dilihat bukan hanya pada pasien (penyandang Hemofilia), tetapi juga dilihat pada ibu atau keluarga ibunya yang harus kita pertanyakan.
Baca juga: Gejala Kekurangan Hormon Testosteron pada Wanita, Termasuk Hot Flash dan Menstruasi Tak Teratur
Tetapi di sisi lain, menstruasi yang berkepanjangan bukan hanya penyakit Hemofilia saja.
Bisa saja faktor pembekuan lain, faktor hormonal atau gangguan anatomis.
Makanya dengan wanita yang menstruasinya berkepanjangan, biasanya kita koordinasi antara endokrin ataupun obgynnya.
Jadi ada tim, kita memandang gejala dari berbagai sisi.
Baca juga: Selain Perut Kembung, Menstruasi Tak Teratur Bisa Menandakan Gejala Kanker Ovarium
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)