TRIBUNHEALTH.COM - Batuk merupakan suatu respon alami dari tubuh ketika sistem pertahanan saluran nafas mengalami gangguan.
Perlu diketahui bahwa batuk menjadi cara pertahanan alami tubuh untuk mencegah partikel kotor yang masuk kedalam paru-paru.
Batuk-batuk sebenarnya merupakan gejala dari suatu penyakit yang diderita.
Untuk mengevaluasi penyebab dari batuk tersebut, maka perlu untuk mengevaluasi gejala lain yang timbul.
Ada beberapa kondisi yang menimbulkan batuk-batuk setelah makan misalnya penyakit GERD.
Asam lambung reflux atau naik ke atas dan bisa menimbulkan rasa sensasi seperti terbakar.

Baca juga: Sering Ragu Keamanan Menggunakan Pembalut, Tampon, atau Menstrual Cup? Begini Penjelasan Dokter
Apabila asam lambung sampai pada tenggorokan bisa menyebabkan batuk.
dr. Hermawan menyampaikan bahwa ketika kita makan dan terjadi batuk, bisa dikarenakan reflux atau naiknya asam lambung.
Biasanya dokter akan memberikan resep obat-obat untuk menurunkan produksi asam ambung.
Tetapi bisa juga dikarenakan faktor makanan itu sendiri.
Terdapat beberapa makanan yang bisa memicu timbulnya batuk.
Makanan-makanan yang mengandung asam sitrat, dan asam asetat seperti cuka, acar atau makanan asam.
Baca juga: Waspada Endometriosis, Jangan Abaikan Nyeri Haid Berkepanjangan
Apabila makanan-makanan tersebut sebagai pemicu terjadinya batuk berarti dikarenakan faktor makanan.
Jika hal tersebut terjadi pada riwayat perokok harus diwaspadai.
Ada penyakit PPOK (Penyakit paru obstruktif kronik) yang timbul akibat merokok dalam jangka waktu lama.
Terkadang ketika makanpun pada penderita PPOK grade berat bisa merasa esak dan batuk.
Beraktivitas sedikit, jalan sebentar, dan ganti baju bisa merasa sesak.
Bahkan saat hendak makanpun bisa merasa sesak dan batuk.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan dr. Hermawan Setiyanto Sp. P. Seorang dokter spesialis paru. Kamis (8/7/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)