TRIBUNHEALTH.COM - dr. Lugyanti Sukrisman, SpPD-KHOM menjelaskan cara meningkatkan kualitas darah.
Menurut Lugyanti, dalam meningkatkan kualitas darah harus disesuaikan dengan penyebab kualitas darah menurun.
Misalnya, bila seseorang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi, maka harus diberikan suplementasi zat besi.
Baca juga: dr. Olga Rasiyanti Siregar Sebut Jumlah Kantong Darah yang Dibutuhkan oleh Penyandang Talasemia
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, ia menuturkan, suplementasi zat besi dapat diberikan dalam bentuk tablet.
Pada beberapa kondisi yang akut (proses perjalanan penyakit cepat dan berat) bisa memerlukan infus atau transfusi.

Namun jika kondisi kronik, kualitas darah dapat ditingkatkan melalui suplementasi zat besi dan makan-makanan yang mengandung cukup zat besi.
Lebih lanjut, kata Lugyanti, terdapat beberapa kondisi yang tidak langsung berkaitan dengan sel.
Baca juga: Mengenal 4 Jenis Tekanan Darah Rendah, Ada yang Disebabkan Masalah Hormonal hingga Saraf
"Misalnya darahnya cukup baik, tetapi kolesterol dan trigliseridanya cukup tinggi (itu adalah komponen lemak dalam badan)."
"Tentunya itu akan juga mempengaruhi kualitas dari darah," ucap Lugyanti.
Kondisi demikian bisa terjadi, mengingat komponen darah terdiri bukan hanya sel darah saja.

Melainkan juga cairan yang bila kadarnya sangat ekstrem, akan mempengaruhi kekentalan darahnya.
Fungsi Darah dan Cara Kerja
Darah memiliki banyak peran dalam menjaga kesehatan tubuh.
Darah memiliki 2 komponen, yaitu sel darah dan cairan.
Sel darah terdiri dari 3 jenis dengan membawa fungsinya masing-masing.
Baca juga: Berikut Ini Tips Diet Sehat dan Seimbang untuk Mengontrol Tekanan Darah Tinggi
Di antaranya yaitu:
1. Sel darah merah
Salah satu jenis dari sel darah, adalah sel darah merah.
Sel darah berperan sebagai pembawa (transport) dari oksigen, paru-paru ke berbagai organ tubuh.
Serta mengangkut kembali karbondioksida ke dalam badan untuk dilepaskan dari pernapasan.
Tak hanya itu, sel darah merah juga berfungsi dari berbagai hal metabolisme.
2. Sel darah putih

Sementara leukosit, berfungsi sebagai imunitas terhadap infeksi.
3. Trombosit
Sedangkan pada trombosit, berperan untuk mencegah pendarahan dan pembekuan darah.
Tidak hanya itu saja, darah juga terdiri dari berbagai komponen yang bukan sel. Yang terdiri atas:
- Pembekuan darah

- Gula darah
- dan berbagai zat-zat dalam tubuh yang berperan sebagai metabolisme sehari-hari.
Sehingga darah sangat penting untuk mempertahankan berbagai fungsi yang ada berjalan dengan baik. Baik dari sel maupun komponennya.
Baca juga: 5 Faktor Risiko Leukimia Mieloid Akut, Kelainan Sel Darah Putih Akibat Mutasi DNA
Penjelasan dr. Lugyanti Sukrisman, SpPD-KHOM ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Kamis (29/7/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)