TRIBUNHEALTH.COM - Refluks asam merupakan kondisi ketika asam lambung dari perut naik kembali ke kerongkongan.
Kondisi ini juga disebut regurgitasi asam atau refluks gastroesofageal.
Jika gejala refluks asam dialami lebih dari dua kali seminggu, mungkin itu adalah kondisi yang dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Jika tidak diobati, terkadang GERD dapat menyebabkan komplikasi serius, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Jumat (17/12/2021).
Gejala GERD

Baca juga: Orang Tua Perlu Tahu Gejala Penyakit Asam Lambung pada Anak, Begini Ulasan dr. Ariani Dewi Widodo
Baca juga: dr. Aditya: Jika Maag dan Asam Lambung Tak Mereda, Mungkin Mengalami Penyakit di Organ Lain
Gejala utama GERD adalah refluks asam.
Refluks asam dapat menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman di dada, yang dapat naik ke leher dan tenggorokan.
Perasaan ini sering disebut dengan heartburn.
Jika mengalami refluks asam, seseorang mungkin mengalami rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut.
Mungkin juga menyebabkan regurgitasi makanan atau cairan dari perut ke dalam mulut.
Beberapa gejala GERD lainnya meliputi:
- Mual
- Nyeri dada
- Nyeri saat menelan
- Kesulitan menelan
- Batuk kronis
- Suara serak
- Bau mulut
Tips meringankan gejala GERD

Baca juga: Susu Tanpa Lemak dan Wedang Jahe Bisa Redakan Nyeri Ulu Hati Akibat Asam Lambung
Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari saat Asam Lambung Naik, Kopi hingga Makanan Pedas
Untuk mengelola dan meredakan gejala GERD, dokter mungkin mendorong pasien untuk melakukan perubahan gaya hidup tertentu, seperti:
- Mempertahankan berat badan sedang
- Berhenti merokok
- Menghindari makan besar dan berat di malam hari
- Menunggu beberapa jam setelah makan untuk berbaring
- Meninggikan kepala saat tidur (6-8 inci).
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)