TRIBUNHEALTH.COM - Punggung merupakan bagian tubuh yang kerap mengalami masalah.
Umumnya gangguan yang terjadi pada area punggung, disebabkan oleh aktivitas fisik tertentu. Seperti berolahraga.
Namun juga bisa terjadi akibat kecelakaan ataupun mendapatkan kekerasan fisik.
Baca juga: Apakah Berbahaya Bila Terlalu Sering Swab? Begini Kata dr. Hemastia Manuhara Harbai, Sp. THT-KL
Lantas apa saja risiko yang bisa terjadi ketika mengalami cidera pada tulang punggung?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Spesialis Neurologi, dr. Nurul Rakhmawati Sp.N memberikan penjelasannya.

Baca juga: Mengenal Penyakit Demensia Mulai Gejala hingga Jenisnya dari Dokter Spesialis Saraf, dr Debby Amelia
Berdasarkan penuturannya, pada area tulang belakang terdapat 3 segmen.
Yaitu segmen servikal (leher), thorakal (punggung), dan lumbosakral (pinggang).
Bila cidera akibat benturan yang sangat kencang terjadi pada area tulang diantara tiga segmen tersebut, maka akan menyebabkan patah tulang.
Patah tulang tersebut bisa memicu pendesakan pada area saraf.
Baca juga: Sifilis Bisa Rusak Saraf Otak jika Sudah Sampai Tahap Tersier, Berisiko Stroke hingga Meningitis

"Sarafnya menjadi edema (bengkak), namanya trauma medulaspinalis," sambung Nurul.
Trauma ini bisa mengakibatkan seseorang mengalami kelumpuhan.
Kelumpuhan ini tergantung dengan area segmen yang terkena.
Baca juga: Dokter Menjelaskan tentang Bells Palsy: Penyakit Kelumpuhan Otot pada Wajah
"Misalnya bila cidera di area leher, maka anggota gerak akan mengalami kelumpuhan."
"Sampai otot nafas menjadi lemah. Jadi ini risiko henti nafas juga pada pasien-pasien dengan cidera medula spinalis bagian servikal," papar Nurul.
Sedangkan bila cidera terjadi pada punggung, maka kelemahan terjadi pada area kaki kebawah.

Disertai gangguan buang air kecil dan buang air besar dan nyeri neuropatik.
Nyeri neuropatik ditandai dengan rasa seperti ditusuk-tusuk dan rasa disetrum.
Baca juga: Bunyi pada Engkel Kaki Belum Tentu Penyakit Serius, dr. Jaka Fatria Yudhistira Beri Penjelasan Ini
Penjelasan Dokter Spesialis Neurologi, dr. Nurul Rakhmawati, Sp.N ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Senin 25/10/2021.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)