Breaking News:

Cahaya Ruangan dan Jarak Pandang Layar Komputer Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mata

Keluhan pada mata akan terasa akibat penggunaan laptop, komputer dan gadget terus menerus. Terkadang seseorang tidak menyadari penyebab tersebut.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kids.grid.id
ilustrasi anak yang tidak memperhatikan jarak pandang layar laptop 

TRIBUNHEALTH.COM - Penggunaan handphone, laptop, komputer secara terus menerus ditakutkan dapat menimbulkan keluhan pada mata.

Dokter memperhatikan lebih dulu bukan karena handphone yang dikhawatirkan salah satunya dalah timbul minus.

Penggunaan handphone dan komputer memiliki jarak yang sudah ditentukan sehingga harus diatur minimal 40cm.

Kemudian pencahayaan ruangan harus cukup dan cahaya dalam handphone atau komputer juga harus cukup.

Cahaya tersebut tidak boleh terlalu terang atau terlalu redup.

ilustrasi anak yang tidak memperhatikan jarak pandang layar laptop
ilustrasi anak yang tidak memperhatikan jarak pandang layar laptop (kids.grid.id)

Baca juga: Kerap DIsepelekan, Cara Menyikat Gigi Bolak-balik Atas Bawah Menjadi Penyebab Gigi Sensitif

Dari persatuan Ikatan Dokter Indonesia, udah ada aturan perihal jarak didepan elektronik digital.

Penggunaan smartphone yang terlalu sering akan menimbulkan keluhan mata lelah.

Keluhan yang akan muncul adalah mata lelah, kumpulan atau sindrom dari penggunaan komputer dan smartphone, istilahnya ialah Computer vision syndrome.

Computer vision syndrome itulah yang akan dipantau oleh dokter.

Untuk penanganan dari computer vision syndrome ialah:

2 dari 4 halaman

- Aturan 20 menit penggunaan smartphone atau komputer

Baca juga: Rasa Ngilu Akibat Gigi Sensitif Bisa Terasa Sampai ke Gusi, Ini Cara Menghindarinya

- 20 detik mengistirahatkan mata untuk melihat jarak jauh sebanyak 20 kaki atau 6 meter

Dikarenakan sering menatap layar, sebaiknya sering berkedip agar tidak timbul sindrom atau mata lelah dan mata kering.

Ada fenomena penggunaan smartphone yang memancarkan sinar biru.

Pada smartphone radiasi yang digunakan ialah elektro magentik.

Sebenarnya paparan radiasi dari smartphone tergolong kecil sekali.

Dikatakan bahwa antiradiasi berfungsi untuk menahan atau memantulkan sinar biru agar tidak tertangkap oleh mata.

Namun saat ini, hal tersebut masih kontroversi dikarenakan paparan sinar radiasi yang sangat kecil.

Baca juga: Apakah Diet dengan Mengonsumsi Jus Menjadi Langkah Tepat? Berikut Pendapat Ahli Gizi

Tujuan dari kacamata antiradiasi sebenarnya memantulkan sinar biru agar tidak silau.

Sampai saat ini dari bagian dokter mata maupun dari asosiasi perhimpunan dokter spesialis mata tidak meyarankan penggunaan antiradiasi untuk mengobati atau mencegah.

3 dari 4 halaman

Tetapi untuk anti silau cahaya yang dipancarkan oleh smartphone atau komputer, tidak menjadi masalah.

Antiradiasi bisa mengurangi resiko terjadinya mata minus atau mata lelah akibat dari sinar biru.

Antiradiasi yang beredar belum di acc oleh WHO.

Baca juga: dr. Amelica Jelaskan Perbedaan Ciri-ciri Kulit Glowing dan Kulit Berminyak

Penggunaan antiradiasi merefleksikan tau memantulkan cahaya biru agar tidak masuk ke mata.

Namun hal tersebut belum terbukti secara klinis bisa mengurangi mata minus.

Karena mata minus terjadi akibat bola mata yang terlalu panjang atau karena kelengkukngan selaput bening mata (kornea).

Selain itu bisa saja karena kelengkungan lensa mata, bahkan indeks bias.

Indeks bias yakni terdapat cairan pada bola mata yang bisa membuat indeks bias meningkat atau menurun.

Terjadinya indeks bias akan berpengaruh pada penglihatan pasien diabetes melitus atau kencing manis.

Ini disampaikan pada channel youTube Tribun Lampung, bersama dengan dr. Rani Himayani Sp.M. Seorang dokter spesialis mata. Rabu (22/7/2020)

4 dari 4 halaman

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comComputer Vision SyndromeKesehatan Matapaparan gadgetdr. Rani Himayani
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved