TRIBUNHEALTH.COM - Kekerasan yang terjadi pada anak bisa saja berupa kekerasan psikologis, kekerasan fisik, kekerasan verbal, dan kekerasan seksual.
Hal ini sering terjadi dirumah, dilingkungan masyarakat maupun disekolah.
Trauma kekerasan pada anak bisa meningkatkan seseorang terkena depresi, asma, penyakit jantung koroner, hingga cenderung menggunakan narkoba dan mengonsumsi alkohol.
Kekerasan pada anak bisa menyebabkan trauma yang mendalam bahkan bisa saja sampai mereka dewasa.
Kekerasan pada anak bisa diimbangi dengan kasih sayang.

Baca juga: Benarkah Air Mani Kental Merupakan Sperma yang Subur? Berikut Ulasan dr. Rahmawati
Kasih sayang yang pertama dan mudah ialah dengan cara diajak bermain.
Orang tua meluangkan waktu mereka untuk anak, dan mengajak anak untuk bermain.
Entah itu bermain sepeda, bermain dihalam rumah, bermain diluar ruangan, jalan-jalan.
Selain itu, anak mendapatkan makanan dan gizi yang terpenuhi juga cukup.
Ketika anak merasa lapar, pasti akan mengingat apabila sudah diberikan makanan yang layak.
Tidak hanya makanan yang layak, berikan juga pendidikan yang cukup untuk anak.
Baca juga: dr. Debby Sebut Dimensia Alzheimer Tergolong Penyakit yang Mengganggu Fungsi Mental
Karena pendidikan yang baik, akan membuat anak berfikir dengan cara yang baik.
Cara berfikir anak yang baik dan berkembang, sehingga memungkinkan anak untuk mudah memaafkan orantua.
Dengan cara memberikan pendidikan yang baik, sering mengajak anak bermain, dan seringnya orangtua meluangkan waktu untuk anak maka kemungkinan besar anak akan melupakan masalalunya.
Sehingga masalalu yang seharusnya menjadi trauma bisa saja tidak menjadi trauma pada anak.
Baca juga: Tak Seperti Penambalan Gigi, Veneer Bertujuan untuk Estetika
Pencegahan kekerasan pada anak yang bisa dilakukan oleh lingkungan adalah kakek dan nenek mungkin bisa memberikan peran atau membantu anak yang belum bisa memberikan hal yang layak.
Selain itu bisa juga dari saudara yang memberikan support fisiologis dan finansial.
Ini dikutip dari channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.si., M.Psi. Rabu (2/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)