TRIBUNHEALTH.COM - Dermatitis atopik atau eksim merupakan gangguan kulit yang biasanya menimbulkan rasa gatal dan bintil kemerahan pada kulit.
Sebagian kecil akan bersifat kronis hingga bisa menyebabkan luka
Selain terjadi pada bayi, dermatitis atopik juga menyerang segala usia, dewasa bahkan lansia tanpa memandang jenis kelamin.
Pada anak-anak memiliki ciri khas, yaitu dermatitis atopik yang terjadi pada sekitar muka dan bahkan sampai ke leher.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp.KK memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat.
Menurut dr. Kardiana Purnawa Dewi, Sp.KK pemicu utama dermatitis atopik pada anak adalah anak tersebut tidak tahan dengan cuaca yang terlalu dingin dan tidak tahan dengan cuaca yang terlalu panas.
Selain itu, anak-anak juga tidak tahan pada keringat-keringat yang nanggung.
Baca juga: dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp.KK: Penderita Dermatitis Atopik Disarankan Memakai Sabun Bayi
"Kalau keringat yang gobyos malah tidak apa-apa. Biasanya anak suka bermain kemudian keringatan di leher dan tidak di lap."
"Nah disitulah biasanya akan muncul rasa gatal," jelas dr. Kardiana.
"Sehingga bisa teriritasi sendiri dibagian lipatan tersebut," lanjutnya.
dr. Kardiana Purnawa Dewi, Sp.KK menyarankan untuk melakukan pencegahan pada dermatitis atopik.
Beberapa pencegahan dermatitis atopik sebagai berikut.
- Runtin menggunakan pelembab
Gunakan pelembab dengan kandungan yang khusus untuk khusus supaya lebih cepat barrier kulitnya terbentuk.
Baca juga: dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp.KK Sebut Dermatitis Atopik Bisa Terjadi Saat Dewasa dan Bahkan Lansia
- Hindari faktor pencetus dermatitis atopik
Ketika faktor pencetusnya adalah makanan, maka sebaiknya makanan tersebut dihindari.
Jika faktor pencetusnya keringat, usahakan untuk segera menyeka keringat.
- Konsultasi dokter
dr. Kardiana menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit ketika dermatitis atopik sedang kambuh.
Hal ini diharapkan agar dermatitis atopik tersebut tidak berkepanjangan dan segera teratasi.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp.KK dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 18 Juni 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma)