TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit radang usus buntu bisa berpotensi mengancam nyawa.
Jika tak segera ditangani, usus buntu bisa pecah dan menimbulkan infeksi di bagian peritoneum.
Kondisi ini dikenal dengan nama peritonitis.
Infeksi yang terjadi bukan tak mungkin bisa merusak organ dalam.
Berikut ini adalah beberapa gejala peritonitis.
- Sakit perut terus menerus yang parah
- Merasa sakit atau demem suhu tinggi
- Detak jantung yang cepat
- Sesak napas dengan napas cepat
- Pembengkakan perut
Sebabkan masalah jangka panjang

Baca juga: Mengenal Gejala Radang Usus Buntu, Penyebab Pasti Belum Diketahui
Baca juga: Ketahui, Dokter Jelaskan Seputar Pemotongan Usus pada Pasien Penderita Radang Usus Buntu
Jika tak segera ditangani peritonitis bisa menyebabkan masalah jangka panjang.
Tak jarang, dampaknya bisa fatal.
Perawatan peritonitis biasanya membutuhkan antibiotik.
Dokter juga akan melakukan pembedahan untuk melakukan usus buntu.
Sebagai informasi, apendiks atau usus buntu merupakan kantong berukuran kecil dan tipis dengan panjang sekitar 5 hingga 10 cm.
Usus buntu terhubung ke usus besar, tempat di mana kotoran terbentuk.
Tak ada fungsi pasti dari usus buntu.
Karenanya, organ ini tak berbahaya jika harus dipotong karena alasan medis.
Gejala

Baca juga: Dokter Sebut Merokok jadi Pemicu Terjadinya Peradangan Usus Buntu
Agar radang usus buntu tak berkembang menjadi masalah serius, penting untuk mengenali gejalanya.
Keluhan utama pada radang usus buntu adalah rasa sakit pada area perut.
Rasa sakit tersebut bisa terasa ketika ditekan, batuk, atau digunakan untuk berjalan.
Selain itu, beberapa gejala lain yang harus diwaspadai antara lain:
- Mual
- Tak enak badan
- Kehilangan selera maan
- Sembelit atau diare
- Suhu tinggi dan wajah memerah
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)