TRIBUNHEALTH.COM - KB spiral, atau dikenal dengan intrauterine device (IUD) adalah salah satu alat yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.
Alat ini berbahan plastik yang memiliki bentuk seperti huruf 'T' dan dipasang dalam rahim.
Setelah IUD ditempatkan dalam rahim, seorang wanita tidak bisa merasakannya.
Diketahui, KB spiral dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya sejak pemasangan.
Baca juga: Dokter Ungkap Beberapa Jenis Kontrasepsi Non Hormonal, Salah Satunya Dapat Digunakan oleh Pria
Selain itu, tak sedikit wanita beranggapan, bahwa KB spiral merupakan alat kontrasepsi yang aman bagi ibu menyusui. Benarkah demikian?
Dilansir TribunHealth.com dari tayangan YouTube Kompas Tv, dr. Fita Maulina memberikan ulasannya.
Menurutnya, anggapan tersebut memang benar.
Pasalnya, selama periode pemasangan, dokter akan selalu mengontrol pemasangan IUD tersebut.

Baca juga: Sederet Pilihan Alat Kontrasepsi Hormonal, Dokter Sebut Masing-masing Punya Kelebihan dan Kekurangan
Dokter biasanya akan mengontrol hanya dalam satu tahun sekali.
Sehingga tidak perlu berulangkali mengunjungi dokter.
Selain itu, kelebihan lain dari pemasangan IUD ini adalah, dokter tidak perlu memasukkan hal-hal yang berkaitan dengan hormonal pada tubuh.
Namun pemasangan IUD ini, dilakukan terkecuali pada seseorang yang menderita penyakit menular seksual.
Meski demikian, kata Fita, rupanya banyak wanita masih ragu dan takut bila ingin memasang IUD.
Baca juga: Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Jangka Panjang Berisiko Sebabkan Kanker Rahim, Simak Ulasan Dokter
Baca juga: Dokter Sebut Kontrasepsi Alami Berdasarkan Perhitungan Kalender Seringkali Terjadi Kebobolan
Penjelasan dr. Fita Maulina ini dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Kamis (10/Juni/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)