TRIBUNHEALTH.COM - Puasa adalah salah satu kewajiban yang berpantang dengan niat.
Masih menjadi perbincangan Ibu hamil dan menyusui untuk menjalankan puasa.
Dengan demikian, akan dibahas dari segi Agama dan Kesehatan.
"Jika ditakutkan ada masalah (mengancam kesehatan) tidak diperbolehkan berpuasa dan apabila tidak ada masalah maka diperbolehkan untuk berpuasa," jelas Ustad Syarif Ja'far dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com, 10 April 2021.
Kondisi yang paling menarik yang berbeda bagi ibu hamil dan menyusui dalam menghadapi saat bulan Ramadhan.
Dari segi agama ada keringanan saat berpuasa apabila ada masalah yang membahayakan janin.
Baca juga: Apa Itu Mimisan dan Bagaimana Cara Menanganinya? Simak Ulasan dr Dwi Septiadi B Berikut

Tidak ada perubahan dalam kandungan ASI meskipun ibu memilih untuk berpuasa.
Apakah ada pengaruh terhadap bayi jika ibu memilih untuk berpuasa?
"Terkadang ada data yang mengatakan bahwa ibu kurang minum produksi ASI akan menurun. Yang paling penting supaya ASInya berkualitas ketika berbuka puasa, makan malam dan sahur gizi harus baik (berkualitas)." jelas Dr. Tan
Menurut Ustad Syarif ibu menyusui boleh untuk tidak berpuasa saat merasa lemah, tidak kuat fisiknya.
Bagi ibu hamil dan menyusui jika ingin berpuasa agar tetap aman ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Mengalami Keracunan, Simak Ulasan Dokter Berikut Ini
Tentu jenis makanan perlu diperhatikan oleh ibu hamil dan menyusui saat menjalankan puasa.
Misalnya:
1. Mengandung zat besi
2. Banyak mengkonsumsi buah dan sayur
3. Diimbangi dengan protein hewani
Apakah ibu menyusui masih disarankan mengkonsumsi nasi putih saat berpuasa?
"Saya menyarankan untuk mengkonsumsi beras yang berwarna (beras merah, beras coklat) masih kaya kulit arinya. Saat anda memakan serat yang lebih banyak jadi anda akan merasa kenyang lebih lama." jelas Dr. Tan.
Baca juga: Mengenal Keracunan dan Cara Mecegahnya, Biasakan Cuci Tangan Sebelum Makan
(Tribunhealth.com/Putri Pramesti Anggraini)