Mom and Baby

Dokter, Apakah Ada Risiko Komplikasi Saat Menjalani Khitan?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi risiko komplikasi sunat

TRIBUNHEALTH.COM - Khitan atau sunat merupakan prosedur bedah untuk memotong ujung kulit penis atau yang dikenal sebagai kulup.

Dengan demikian, area kepala penis nantinya akan terbuka dan menjadi mudah dibersihkan.

Selain menjadi tuntunan agama, sunat juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, misalnya mencegah infeksi di area kepala penis.

Lalu adakah risiko atau komplikasi melakukan sunat?

TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Bedah RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Utama, Sp.B ketika menjadi narasumber program Healthy Talk.

Berikut ini jawabannya dalam kutipan langsung:

Baca juga: Sunat Dapat Mencegah Infeksi Menular Seksual, Risiko Istri Terkena Kanker Serviks Juga Menurun

Ilustrasi metode sunat atau khitan (lifestyle.kompas.com)

“Iya, komplikasi yang paling sering adalah perdarahan.

Kalau perdarahannya bisa keluar nanti kita bisa atasi, tapi yang paling sering perdarahannya itu masih di dalam kulit penis.

Yang namanya kalau Jawa istilahnya ‘gendelen’ ya, itu yang paling sering. 

Kalau yang lain itu memang… kalau kepotong penisnya gitu itu sebetulnya jarang sekali, makanya ada metode-metode tertentu sehingga kepala penis itu tidak terpotong gitu, ada tekniknya.”

(TribunHealth.com)