Mom and Baby

Apa Saja Kendala yang Sering Dijumpai Saat Melakukan Toilet Training pada Anak?

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi anak yang melakukan toilet training, berikut penjelasan Dokter Spesialis Anak mengenai toilet training

TRIBUNHEALTH.COM - Toilet training bertujuan untuk melatih anak mengendalikan diri dan memahami waktu serta tanda-tanda tubuh untuk buang air berdasarkan sinyal tubuh. 

Dengan begitu, anak-anak tidak perlu lagi memakai popok untuk menampung urine atau fesesnya. 

Sebelum mengajarkan anak langkah-langkah buang air di toilet, pastikan lebih dulu jika anak siap untuk melakukan proses ini. 

Setiap anak akan menunjukkan beberapa tanda yang kesiapan yang berbeda-beda. 

Membahas mengenai toilet training, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Anak.

Baca juga: Berapa Lama Proses Toilet Training Akan Berlangsung? Dokter Spesialis Anak Menjelaskan

Ilustrasi anak yang melakukan toilet training, berikut penjelasan Dokter Spesialis Anak mengenai toilet training (Freepik/senivpetro)

Pertanyaan: 

Dokter, kendala paling umum yang kerap dijumpai saat melakukan toilet training pada anak itu apa saja ya? 

Yuni, Sukoharjo. 

Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A Menjawab: 

Kendala toilet training yang sering dijumpai orang tua adalah anak-anak yang sering lupa untuk memberi tahu orang tua jika mereka ingin buang air kecil atau buang air kecil. 

Kuncinya untuk melakukan toilet training ini adalah harus bersabar.

Berikut ini susu formula untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya. 

Baca juga: Dokter, Bagaimana Sebaiknya Orang Tua Mengenalkan Toilet Training Kepada Anak Secara Positif?

Trauma anak yang tidak bisa diungkapkan, misalnya pernah kepleset atau takut melihat pusaran air bisa menjadi penyebab anak-anak tidak mau pergi ke toilet. 

Jika terjadi hal seperti ini, sebagai orang tua harus bisa melakukan pendekatan kepada anak saat mereka merasa takut dan bertanya apa yang menyebabkan anak takut ke toilet. 

Cari tahu kendalanya di mana dan usahakan untuk bisa menghilangkan trauma pada anak tersebut. 

Jadi ini memang harus benar-benar sabar, konsisten, dan orang tua harus bisa menempatkan diri sebagai orang tua sekaligus sebagai teman untuk anak. 

Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A (Dok. Pribadi dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A)

Profil Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A

dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, merupakan Dokter Spesialis Anak yang kini berpraktik di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.

dr. Aisya menyelesaikan pendidikan SMA lewat program akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.

Tertarik dengan dunia kedokteran, dr. Aisya kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Halaman
12