Bagaimana Cara Atasi Anak yang Sulit Makan saat Muntaber dan Pasca Muntaber Dok?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi anak yang tidak nafsu makan usai mengalami muntaber

TRIBUNHEALTH.COM - Sudah sering kita jumpai muntaber banyak terjadi di lingkungan sekitar. 

Muntaber terjadi karena adanya peradangan di saluran pencernaan, terutama usus dan lambung.

Muntaber memang umum terjadi pada anak-anak.

Penyebab utama muntaber adalah infeksi bakteri, virus atau parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Gejala muntaber biasanya muncul tiba-tiba seperti mual, muntah, sakit perut, diare, serta bisa saja disertai demam. 

Muntaber bisa menyebabkan dehidrasi lho, terutama pada anak-anak, sehingga penting bagi orangtua untuk segera memberikan cairan yang cukup dan penanganan medis jika gejala masih berlanjut.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai muntaber pada anak, kita bisa bertanya langsung dengan dokter spesialis anak dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A (K). 

ilustrasi anak yang mengalami muntaber (freepik/yusufdemirci)

Baca juga: Dokter Olga, Hal Buruk Apa yang Bisa Terjadi jika Anak Muntaber Telat Ditangani?

Pertanyaan:

Saat muntaber terkadang nafsu makan anak menurun. 

Bagaimana cara mengatasi anak yang sulit makan saat muntaber dan pasca muntaber dokter? 

Dita, di Madiun

dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A (K) menjawab: 

Saat anak muntaber, tentu kita harapkan makanan tidak sebanyak atau tidak seperti biasa. 

Berikan makanan ringan dan mudah dicerna. Misalnya seperti bubur atau nasi lembek dengan sup, maupun buah-buahan yang lembut. 

Hindari makanan berlemak dan pedas. 

Baca juga: Selain Oralit, Ada Saran Anak Muntaber Diberikan Probiotik, Apakah Boleh Dok?

Berikan jeda antara makan dan minum agar tidak muntah. 

Berikan makanan yang disukai anak dalam bentuk rasa atau penyajian, tentunya makanan yang bernutrisi. 

Jangan sampai anak mengalami tekanan atau paksaan, sehingga anak trauma atau GTM (gerakan tutup mulut) bahkan tidak mau konsumsi apapun. 

Pastinya saat kondisi sakit, berikan anak waktu istirahat yang cukup. 

Yang awalnya sehari 3 kali makan dalam porsi makan, ketika sakit, mungkin lebih sering makan tapi porisnya sedikit tidak papa. 

Halaman
12