4. Dapat Mencegah Diabetes
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi dua porsi buah utuh, seperti apel, per hari memiliki risiko diabetes tipe 2 sebesar 36% lebih rendah daripada orang yang mengonsumsi kurang dari setengah porsi.
Satu ulasan menemukan bahwa apel dan pir dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 yang signifikan sebesar 18%. Para peneliti menemukan bahwa satu porsi saja per minggu dapat mengurangi risiko hingga 3%.
Salah satu alasan potensial untuk hal ini mungkin adalah konsentrasi flavonoid, termasuk quercetin , dalam apel, yang dapat membantu menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Serat larut dalam apel juga dapat mencegah diabetes dengan memperlambat penyerapan karbohidrat, sehingga mencegah lonjakan gula darah.
5. Menurunkan Risiko Kanker
Apel kaya akan antioksidan , yang dapat menurunkan risiko kanker dengan menetralkan radikal bebas penyebab kanker.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa fitokimia dalam apel dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker dan mencegahnya berkembang biak.
Serat yang ditemukan dalam apel juga dapat membantu melindungi terhadap kanker kolorektal.
Temuan terbaru dari American Institute for Cancer Research menunjukkan bahwa untuk setiap peningkatan 10 gram serat makanan, ada penurunan 7?lam risiko kanker kolorektal.
6. Mendukung Kesehatan Otak
Antioksidan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran dapat bermanfaat bagi fungsi kognitif, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
Penelitian telah menunjukkan bahwa quercetin dalam apel dapat membantu melindungi neuron di otak dari kerusakan oksidatif dan mencegah penyakit Alzheimer.
Namun, penelitian pada manusia diperlukan untuk menetapkan hubungan yang jelas.
(TribunHealth.com)