Alur Pengobatan Biduran, dr. Arieffah Sp.KK Jelaskan Ini

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi anak yang mengalami gatal-gatal karena biduran

TRIBUNHEALTH.COM - Biduran merupakan masalah umum di masyarakat. 

Ternyata, hampir semua orang pernah mengalami biduran. 

Biduran ialah suatu ruam kemerahan pada kulit yang disertai keluhan gatal. 

Biasanya biduran berbentuk bentol-bentil kecil, bahkan bisa juga berbentuk bentol besar seperti pulau

Rasa gatal akibat biduran bisa mengganggu aktivitas penderitanya. 

Apabila seseorang mengalami biduran dan tidak kunjung sembuh, pengobatan apa yang bisa diberikan? 

Dokter spesialis kulit, dr. Arieffah menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai pengobatan biduran yang tak kunjung sembuh. 

Rasa gatal akibat biduran tentu bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. 

ilustrasi seseorang yang mengalami biduran (kompas.com)

Baca juga: Pentingnya Menggunakan Sunscreen: Tameng Pelindung Kulit dari Aging

Bahkan, biduran yang tak kunjung sembuh tentunya perlu mendapatkan pengobatan yang tepat.

dr. Arieffah menuturkan, ada beberapa alur pengobatan urtikaria atau biduran. 

Biasanya seseorang yang mengalami biduran akan diberikan antihistamin atau anti alergi. 

"Sebenarnya ada beberapa guideline atau beberapa alur untuk pengobatan urtikaria, di samping dengan kita berusaha mencari penyebabnya," kata dr. Arieffah. 

"Jadi, biasanya kita akan memberikan yang namanya antihistamin atau anti alergi lah bahasa mudahnya."

Anti alergi ini kata dr. Arieffah akan diberikan dan ditingkatkan berdasarkan rentang waktu tertentu. 

Setelah biduran teratasi, maka konsumsi obat anti alergi bisa dihentikan untuk memastikan apakah biduran masih muncul atau tidak. 

Baca juga: Hasil Skin Booster akan Terlihat Setelah Berapa Kali Pengulangan Dok?

Di samping melakukan pengobatan, penting juga untuk mencari penyebab biduran. 

"Anti alergi itu bisa kita berikan dengan dosis yang mungkin dapat ditingkatkan dan diberikan dalam rentang waktu tertentu," sambungnya. 

"Setelah teratasi, kita bisa mulai mencoba untuk menghentikan, maka masih muncul atau tidak, sambil kita mencari penyebabnya dan menyelesaikan penyebabnya tadi." 

Kata dr. Arieffah, pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan ialah pemeriksaan alergi. 

Untuk kondisi infeksi kronis, maka bisa dilakukan pemeriksaan dari laboratorium, yakni Laju Endap Darah. 

Halaman
12