Kata dr. Arieffah, kasus biduran ini bisa terjadi tunggal hanya biduran saha, bisa kombinasi antara biduran dan bengkak-bengkak.
Bahkan bisa hanya terjadi bengkak saja.
Baca juga: Rajin Eksfoliasi jadi Kunci Mengecilkan Pori-pori, Begini Penjelasan dr. Tiffany
"Jadi bisa terjadi semuanya. Bisa tunggal hanya biduran, bisa kombinasi biduran bengkak-bengkak, atau hanya bengkak aja, itu bisa."
Seseorang yang hanya mengalami biduran saja, kata dr. Arieffah risiko mengancam jiwa cenderung lebih rendah.
Mungkin yang terjadi hanya penurunan kualitas hidup karena aktivitas harian yang terganggu akibat gatal.
"Kalau hanya biduran saja, risiko untuk mengancam jiwa itu lebih rendah. Paling yang terjadi hanya menurunkan kualitas hidup. Jadi aktivitas hariannya terganggu mungkin dengan gatal," tuturnya.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Arieffah menegaskan, biduran yang sudah melibatkan bengkak, biasanya pasien datang ke unit gawat darurat atau instalasi gawat darurta.
Kejadian yang lebih ngeri dan mengancam jiwa ialah tidak ada biduran tapi bengkak.
Baca juga: Dokter, Sejauh Mana Keamanan Skin Booster jika Dilihat dari Kacamata Kesehatan?
Bisa saja pasien tiba-tiba merasa sesak, kejadian itulah yang mengancam keselamatan jiwa.
"Tapi kalau sudah melibatkan bengkak-bengkak, itu biasanya pasien akan lebih cenderung datang ke unit gawat darurat atau instalasi gawat darurat ya, karena sudah mulai bengkak."
"Dan yang lebih mengancam jiwa itu adalah yang ngeri itu tidak ada bidurannya, tapi bengkak. Pasien tiba-tiba sesak, nah itu yang sebenarnya mengancam jiwa atau mengancam keselamatan jiwa," pungkas dr. Afieffah.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Arieffah Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.
(TribunHealth.com/PP)