TRIBUNHEALTH.COM - Setiap wanita tentunya pernah mengalami keputihan.
Ya, keputihan seringkali dialami wanita ketika menjelang haid dan setelah haid, yakni di masa subur.
Keputihan yakni keluarnya cairan atau lendir bening hingga kekuningan dari vagina.
Meski umum terjadi, namun keputihan bisa menjadi tanda suatu masalah pada area kewanitaan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keputihan, kita bisa bertanya langsung dengan dokter berkompeten seperti dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: 5 Alasan Buah Pepaya Bagus Dikonsumsi Setiap Hari saat Perut Kosong
Pertanyaan:
Ada nih Dok, kayak iklan gitu mengatasi terlalu banyak cairan saat hubungan seksual. Itu kalau terlalu banyak gimana dok?
Novi, di Purworejo
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjawab:
Saya tetap katakan itu salah.
Justru lebih banyak lebih bagus.
Karena apa? Usia dia makin tua, berarti deposit estrogen dia bagus.
Makin tua, berarti dia tetap makin basah nantinya, walaupun tidak sebasah usia muda.
Masa iya dihentikan?
Baca juga: Mengenal Fungsi Pori-pori Kulit, Begini Penuturan dr. Tiffany Saqfilia
Karena apa? Nanti pada saat di usia tua, kering, selesai urusan.
Semakin basah saya katakan semakin bagus.
Saya sering bilang sama ibu-ibu, Sobat Health, Sahabat Tribunners, makin becek makin oke. makin basah makin oke. Karena apa? nanti makin tua, tetap terjaga pembasahan, tetap harmonis. Bisa melayani suaminya sampai usia 70an.
Banyak sekarnag kan usia 50 udah kering. Post menopause 52, gak usah 52 lah, kemarin 48 aja sudah kering.
Jadi, buat Sobat Health, Sahabat Tribunners, tetap pertahankan vagina basah.
Profil dr. Binsar Martin Sinaga
Baca tanpa iklan