TRIBUNHEALTH.COM - Mengonsumsi segala sesuatu yang manis-manis diketahui dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Namun bagaimana dengan buah, yang kebanyakan punya rasa manis?
Media kesehatan Medical News Today melansir, buah memang mengandung gula, namun kecil kemungkinannya berbahaya bagi kesehatan jika menjadi bagian dari pola makan seimbang.
Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang dapat menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi dan pradiabetes.
Keduanya merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.
Baca juga: Penderita Diabetes Perlu Olahraga untuk Turunkan Kadar Gula Darah, Coba 5 Aktivitas Berikut
Di sisi lain, buah mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat, meski memiliki kandungan gula alami yang tinggi.
Hal ini menjadikannya bagus sebagai pengganti pemanis buatan dan gula meja sebagai pelengkap rasa manis.
Secara umum, mengonsumsi buah sebagai bagian dari pola makan sehat tidak meningkatkan risiko diabetes.
Pola makan yang tinggi gula, karbohidrat olahan, dan lemak jenuh cenderung lebih berisiko.
Namun, mengonsumsi buah lebih dari jumlah harian yang direkomendasikan tetap memperbanyak asupan gula ke tubuh.
Memilih buah segar dibandingkan buah kering, dan membatasi asupan jus buah atau smoothies dapat membantu mengurangi asupan gula seseorang secara keseluruhan.
Baca juga: 9 Manfaat Konsumsi Jagung untuk Kesehatan, Memiliki Indeks Glikemik Rendah hingga Sedang
Haruskah penderita diabetes makan lebih sedikit buah?
Orang yang kelebihan berat badan lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.
Salah satu penyebab utama kenaikan berat badan adalah mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar seseorang.
Ini biasanya termasuk makanan dan minuman manis, yang dikenal tinggi kalori.
Mematuhi jumlah buah yang direkomendasikan seharusnya tidak meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.
(TribunHealth.com)