6 Kerusakan Otak Akibat Gula Darah Tinggi, Penderita Diabetes Lebih Rawan Terkena Demensia

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi penyebab demensia usia akibat gula darah tinggi dalam jangka panjang

TRIBUNHEALTH.COM - Gula darah tinggi dapat memengaruhi kognisi, khususnya kemampuan berpikir dan memori. 

Penelitian juga menunjukkan bahwa diabetes dapat mengubah struktur otak.

Oleh karena itu, penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan kognitif dan 50 persen lebih mungkin mengalami demensia dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes. 

Grey matter lebih rendah

ilustrasi gula darah tinggi (health.grid.id)

Penelitian telah menunjukkan bahwa penderita diabetes memiliki tingkat kepadatan dan volume materi abu-abu (gray matter) yang lebih rendah di berbagai bagian otak. 

Materi abu-abu merupakan bagian utama dari sistem saraf pusat, dilansir Verywell Health.

Materi abu-abu berperan dalam fungsi sehari-hari, seperti memproses sensasi, persepsi, gerakan, berbicara, dan sebagianya.

Kepadatan atau volume materi abu-abu yang berkurang dapat memengaruhi berbagai fungsi otak dan saraf.

Merusak pembuluh darah otak

Diabetes juga dapat merusak pembuluh darah kecil di otak. 

Hal ini dapat menyebabkan stroke atau kematian jaringan otak.

Baca juga: 6 Jenis Olahraga untuk Menurunkan Kadar Gula Darah dan Mengelola Diabetes

Brain fog atau kabut otak

North Kansas City Hospital melansir, tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan kabut otak.

Ini menimbulkan gejala seperti:

  • Masalah konsentrasi
  • Kebingungan
  • Pusing
  • Kelelahan

Jika segera diobati, gejala-gejala ini akan hilang. 

Namun, jika tidak diobati dan diabetes terus tidak tertangani dengan baik, lama-kelamaan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang dan meningkatkan risiko kehilangan ingatan, demensia, dan penyakit Alzheimer.

Alzheimer 

ilustrasi menjaga kesehatan otak (intisari.grid.id)

Seperti yang sudah disinggung, orang dengan diabetes tipe 1 memiliki risiko lebih besar terkena demensia

Sementara penderita diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih besar terkena Alzheimer jika kadar gula darah mereka tidak dikelola dengan baik secara konsisten.

Menurut Alzheimer's Association, demensia adalah istilah umum untuk kehilangan ingatan, bahasa, dan kemampuan berpikir lainnya yang memengaruhi kehidupan sehari-hari. 

Halaman
12