Kata dr. Asih, terapi konservatif ini hanya membantu menyangga saja dengan menggunakan ring pessarium atau cincin.
Bentuk ring pessarium ini bulat seperti donat.
"Nah, konservatif itu hanya membantu menyangga, namanya ring pessarium atau cincin," lanjutnya.
"Kadang ada orang-orang yang sudah pasang ya, cincin pessarium bentuknya seperti donat, bulat seperti itu,"
dr. Asih memaparkan bahwa ring pessarium tersebut dimasukkan ke liang vagina untuk menyangga rahim agar tidak keluar dari vagina.
Rahim yang keluar dari vagina akan tergesek-gesek, sehingga terjadi infeksi.
Bahkan bisa juga terjadi infeksi saluran kemih.
Baca juga: 5 Tanda Diabetes Muncul pada Kaki di Malam Hari Akibat Gula Darah Tinggi
"Itu kita masukkan ke liang vagina untuk menyangga supaya benjolan rahimnya itu jangan keluar dari vaginanya," tambahnya.
"Kan kalau keluar nanti tergesek-gesek, jadi infeksi. Jadi infeksi saluran kemih juga. Nah, itu (cincin) dimasukkan,"
Lebih lanjut, setelah penggunaan ring pessarium, dr. Asih menegaskan jika pasien akan diedukasi untuk rajin kontrol.
Setiap tiga bulan ring akan dilepas, dicuci, dilihat ekmbali apakah ada yang lecet atau tidak, apakah terjadi keputihan maupun lecer perdarahan setelah menggunakan ring tersebut.
"Tapi, otomatis dengan penggunaan ring itu, pasien harus diedukasi untuk rajin kontrol. Tiga bulan kita harus lepas, dicuci, dibersihkan, dilihat lagi ada yang lecet-lecet ndak, dampak penggunaan ring pessarium itu bisa keputihan ataupun lecet perdarahan," sambungnya. '
Namun, jika pasien sudah tidak nyaman menggunakan ring, maka dokter akan memberikan penjelasan jika ada terapi konservatif atau operatif, sehingga pasien tidak harus operasi.
"Kalau memang sudah tidak pasang ringnya dia lepas, sudah tidak nyaman, itu bisa minta operasi misalnya. 'Dok saya gak bisa nih kontrol tiap tiga bulan', jadi kita harus memberikan penjelasan ada terapi konservatif atau operatif, jadi gak melulu harus operasi." pungkas dr. Asih.
Ini disampaikan oleh dr. Asih Anggraeni Sp.OG(K). Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan (konsultan uroginekologi dan rekonstruksi) dari RS Nirmala Suri Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)