Picu ‘Ladang’ Penyakit, Ini 7 Cara Aman untuk Berhenti Makan Junk Food

Editor: Content Writer
ilustrasi junk food

Tidur sangat penting untuk kesehatan, dan menghilangkan kualitas tidur tubuh dapat berdampak negatif pada pilihan makanan dan meningkatkan keinginan kamu untuk makan junk food.

Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dan pola tidur yang terganggu dapat meningkatkan asupan kalori secara keseluruhan, keinginan ngemil, dan keinginan terhadap makanan tinggi karbohidrat dan lemak, seperti junk food.

Sayangnya, kurang tidur satu malam saja dapat memengaruhi pilihan makanan kamu keesokan harinya. 

Sebuah studi tahun 2019 yang melibatkan 24 wanita menemukan bahwa ketika waktu tidur mereka berkurang hingga 33%, yang berarti berkurangnya waktu tidur dua hingga tiga jam, para wanita tersebut melaporkan peningkatan rasa lapar dan keinginan makan dibandingkan dengan tidur malam yang normal. Pengurangan waktu tidur tersebut juga dikaitkan dengan peningkatan keinginan untuk makan cokelat dan porsi yang lebih besar.

Untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan secara keseluruhan, National Sleep Foundation menyarankan agar orang dewasa tidur antara tujuh hingga sembilan jam per malam.

5. Kelola Stres

Stres dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental, dan bahkan dapat memengaruhi pilihan makanan. Meskipun mustahil untuk menghindari semua bentuk stres, mengembangkan praktik manajemen stres yang sehat dapat membantu kamu mengurangi asupan junk food.

Stres kronis terbukti memengaruhi hormon yang mengatur perilaku makan dan pilihan makanan, seperti kortisol. Menariknya, selama stres akut atau jangka pendek, nafsu makan biasanya berkurang. Namun, penelitian menunjukkan bahwa stres kronis umumnya meningkatkan keinginan dan asupan makanan yang sangat lezat, seperti junk food.

Sebuah studi tahun 2021 yang mencakup data dari 1.270 orang dewasa menemukan bahwa partisipan dengan tingkat stres yang lebih tinggi melaporkan tingkat konsumsi makanan olahan yang lebih tinggi. Studi tersebut menunjukkan bahwa orang dengan tingkat stres tinggi hampir dua kali lebih mungkin mengonsumsi makanan olahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tingkat stresnya rendah.

Kelola stres dengan cara-cara yang lebih positif, alih-alih melampiaskannya kepada junk food. Seperti meditasi, olahraga, terapi , dan menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan bisa menjadi alternatif untuk mengurangi stres. 

Semoga bermanfaat!