Dalam kasus yang jarang terjadi, konsumsi kunyit yang berlebihan dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal karena kandungan oksalatnya yang tinggi.
Baca juga: Wedang Jahe dan Kunyit Bisa Jadi Andalan Lawan Radang Sendi, Simak 10 Minuman untuk Arthritis
Siapa yang Harus Menghindari Kunyit?
Kelompok orang tertentu harus berhati-hati atau menghindari penggunaan suplemen kunyit sama sekali.
Wanita hamil dan menyusui harus membatasi asupannya, karena tidak ada cukup informasi yang dapat diandalkan tentang keamanan dosis obat selama kehamilan dan menyusui.
Orang dengan gangguan pendarahan, masalah kandung empedu, atau riwayat batu ginjal harus menghindari suplemen kunyit karena sifatnya yang mengencerkan darah dan berpotensi untuk memperburuk kondisi ini.
Orang dengan kondisi sensitif hormon seperti kanker payudara, kanker rahim, atau endometriosis juga harus berhati-hati, karena kurkumin dalam kunyit dapat bertindak seperti estrogen dalam beberapa penelitian.
Interaksi dengan Obat-obatan
Kunyit dapat berinteraksi dengan berbagai obat, yang berpotensi mengubah efektivitasnya atau meningkatkan risiko efek samping.
Salah satu kekhawatiran yang paling signifikan adalah interaksinya dengan obat pengencer darah seperti warfarin, aspirin, dan clopidogrel, karena kunyit dapat meningkatkan efeknya dan meningkatkan risiko pendarahan.
Kunyit juga dapat berinteraksi dengan obat diabetes, yang berpotensi menyebabkan kadar gula darah rendah yang berbahaya.
Kunyit dapat memengaruhi penyerapan dan metabolisme antibiotik, antidepresan, dan obat kemoterapi tertentu.
(TribunHealth.com)