TRIBUNHEALTH.COM - Perut buncit merupakan masalah yang dikaitkan dengan berat badan berlebih atau obesitas.
Orang yang mengalami perut buncit umumnya juga obesitas, meski tidak selalu.
Kondisi ini kerap dianggap akibat penumpukan lemak yang terjadi pada area perut.
Apakah hal ini benar?
TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz, ketika menjadi program Healthy Talk.
Berikut ini jawabannya dalam kutipan langsung:
Baca juga: 5 Penyakit Akibat Obesitas dan Buncit, Mulai dari Diabetes hingga Masalah Sendi
“Benar adanya.
Kan ada namanya obesitas sentral.
Jadi dia tangannya mungkin nggak begitu gendut atau pahanya ga begitu gemuk.
Tapi ternyata di perut buncit, atau penumpukan lemaknya semua di perut.
Lemak ini kan cadangan energi, Jadi energi yang tidak digunakan akan disimpan oleh tubuh di dalam jaringan adiposa namanya dalam bentuk lemak ini.
Nah ini pada pria dan wanita pastinya berbeda dan setiap individu juga berbeda untuk penumpukannya.
Kalau pada wanita itu jika kita amati lagi dia biasanya penumpukannya biasanya pada bagian paha ya. Jadi bagian paha bawah itu, bagian lengan.
Tapi kalau misalkan pria biasanya di daerah perut.”
Simak perbincangan dengan Ahli Gizi R. Radyan Yaminar, S.Gz mengenai “Bahaya Perut Buncit dan Cara Mengatasinya” dalam tayangan YouTube berikut ini.
Profil Singkat
R. Radyan Yaminar, S.Gz merupakan seorang ahli gizi yang lahir di Surabaya, 18 Oktober 1995.
Saat ini ia menjalankan profesinya sebagai ahli gizi di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
Dirinya aktif membagikan konten konten mengenai edukasi kesehatan gizi di media sosial yang ia miliki.
Seperti di Instagram (@radyanyaminar) dan Linkedln (R. Radyan Yaminar, S.Gz).
Radyan merupakan alumni dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan program studi Ilmu Gizi.
Ia tercatat sebagai mahasiswa sejak September 2014 hingga Januari 2019.
Sebelumnya, ia menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sejak Juli 2012 hingga Juli 2014 di SMA Alfirdaus Sukoharjo dengan mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Baca profil lengkapnya di sini
(TribunHealth.com)