Ini Penanganan Pasien Asam Urat yang Dilakukan Dokter

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit asam urat pada lutut

"Kalau kita cek ternyata ada bengkak persendian, ada nyeri, ya terapinya tetap kita berikan antinyeri dulu baru bisa kita berikan Oains atau obat anti-inflamasi non steroid, kita bisa berikan obat antinyeri," tutur dr. Mustopa.

dr. Mustopa menurutkan pasien bisa juga diberikan obat steroid seperti Prednisone atau Methylprednisolone untuk mengurangi kondisi bengkak kemerah-merahan.

Untuk mencegah komplikasi atau menurunkan kadar asam urat maka pasien diberi obat asam urat sejenis Allopurinol atau Probenesid.

"Atau kita berikan obat steroid seperti Prednisone atau Methylprednisolone untuk mengurangi kondisi bengkak merah-merahnya," jelasnya.

ilustrasi seseorang yang mengalami asam urat (jatim.tribunnews.com)

Baca juga: Sederet Manfaat Jalan Kaki bagi Penderita Diabetes Tipe 2, Apa Saja?

"Kalau untuk mencegah komplikasi atau menurunkan kadar asam urat, kita bisa berikan jenis-jenis obat asam urat. Bisa kita berikan obat sejenis Allopurinol atau Probenesid. Obat Allopurinol itu akan menghambat dari pembentukan asam urat, kalau Probenesid, dia akan mengurangi sekresi dari asam urat tersebut," tuturnya.

Obat yang diberikan tersebut, kata dr. Mustopa akan dilihat dari kondisi pasien dan dosis yang diberikan sesuai dengan kondisi fisik, hasil laboratorium dan pemberat yang dialami pasien.

"Lalu, obat-obat yang kita berikan tersebut, tentunya kita lihat dengan kondisi pasien dan juga dosisnya kita sesuaikan dengan kondisi fisik pasien dan hasil nilai laboratorium cek asam uratnya, dan juga kita lihat pemberatnya apa. Pemberatnya apakah pasien ini dengan kanker atau pasien dengan gagal ginjal, atau pasien dengan penyakit penyerta dengan yang lain juga kita pertimbangkan dalam pemberian terapi," ujar dr. Mustopa.

Baca juga: 5 Minuman Ini Baik untuk Menjaga Kolesterol Tetap Normal

Pada terapi non-medika mentosa, dr. Mustopa menuturkan jka pasien akan diberi edukasi untuk melakukan pola hidup sehat seperti olahraga rutin, perbanyak minum air putih, lalu kurangi makanan yang banyak mengandung purin.

"Non-medikamentosa pola hidup sehat yang kita edukasi ke pasien, sebaiknya olahraga rutin, perbanyak minum air putih, lalu kurangi makanan yang banyak mengandung purin juga kita edukasi ke pasien." pungkasnya.

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan dr. Mustopa Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.

(TribunHealth.com/PP)