Yang kedua, kata dr. Bambang ibu hamil perlu istirahat yang cukup. Misalnya minimal tidur harus 8 jam per hari dan perlu menghindari stres.
Ia menegaskan bahwa aktivitas-aktivitas yang menyebabkan kelelahan bisa menyebabkan peningkatan tensi.
"Kemudian yang kedua perlu istirahat yang cukup. Misalnya tidur minimal harus 8 jam ya sehari. Kemudian, stres itu perlu dihindari," imbuhnya.
"Jadi aktivitas-aktivitas yang menyebabkan kelelahan juga bisa menyebabkan terjadi peningkatan tensi," sambung dr. Bambang.
Lanjut, dokter spesialis kandungan dan kebidanan dr. Bambang Ekowiyono memaparkan jika ibu hamil perlu menghindari atau mempertimbangkan untuk menghidnari pemicu tekanan darah tinggi seperti makanan terlalu asin.
Baca juga: 3 Manfaat Lemon bagi Penderita Diabetes, Salah Satunya Menghindari Risiko Komplikasi Diabetes
"Kemudian, perlu menghindari yang memicu. Misalnya terlalu asin itu juga perlu dipertimbangkan untuk mengurangi," jelasnya.
Stres menjadi pemicu seorang ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi.
dr. Bambang Ekowiyono kembali menegaskan bahwa stres sangat memicu tekanan darah tinggi.
Karena stres mengeluarkan hormon kortisol yang menyebabkan peningkatan tensi, sehingga tekanan darah meningkat.
"Stres itu sangat memicu. Karena dengan stres ini akan mengeluarkan suatu hormon. Biasanya hormon kortisol ini akan menyebabkan peningkatan tensi. Tensi darahya jadi meningkat." terang dr. Bambang.
Ini disampaikan pada channel Youtube TribunHealth bersama dengan dr. Bambang Ekowiyono Sp.OG. Seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)