Beragam Dampak Keputihan Tak Segera Diobati, Bisa Bikin Tak Nyaman dan Infeksi Menyebar

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Beragam Dampak Keputihan Tak Segera Diobati, Bisa Bikin Tak Nyaman dan Infeksi Menyebar

TRIBUNHEALTH.COM - Apakah sobat sehat sering mengalami keputihan?

Ya, keputihan ialah cairan yang keluar dari alat genitalia yang bukan berupa darah.

Kondisi ini merupakan masalah paling umum kedua yang dialami wanita setelah pendarahan uterus abnormal sekaligus menjadi masalah kesehatan yang paling sering diabaikan.

Seyogyanya kondisi ini tidak diabaikan ya, sobat sehat.

Ada beberapa dampak yang terjadi menurut dr. Binsar jika kondisi ini tidak segera diatasi:

1. Wanita menjadi tidak nyaman

"Hati-hati, uretra itu pendek, kalau ada keputihan itu kumannya bisa naik keatas sampai ke kandung kemih.

Dari kandung kemih kumannya naik ke atas lagi, bisa menyerang ginjal," kata dr. Binsar.

Baca juga: Penderita Diabetes Coba Minum Ini agar Kadar Gula Darah Turun

2. Infeksi menyebar

ilustrasi infeksi menular seksual (tribunnewswiki.com)

dr. Binsar menegaskan bahwa sobat sehat tidak boleh menganggap sepele keputihan.

Alangkah baiknya jika kondisi ini segera diobati.

Bagi seorang wanita, kondisi ini sangat fatal karena memiliki uretra yang pendek.

Apabila kandung kemihnya terinfeksi maka bisa menyebar ke ginjal.

3. Risiko komplikasi kehamilan

Melansir beberapa sumber, infeksi yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, seperti persalinan prematur atau komplikasi pada janin.

Baca juga: Kebiasaan Makan Ini Bikin Kadar Gula Darah Naik, Penderita Diabetes Jangan Lakukan Ini

4. Gangguan kualitas hidup

Keputihan yang tidak diobati dapat menyebabkan gejala seperti gatal, nyeri, atau keputihan yang sangat tidak nyaman, yang dapat mengganggu kualitas hidup sehari-hari.

5. Risiko penyakit menular seksual (PMS)

Beberapa jenis keputihan dapat menjadi gejala penyakit menular seksual (PMS).

Jika PMS tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk infertilitas.

Halaman
12