TRIBUNHEALTH.COM - Ketika anak masih memiliki gigi susu, bukan berarti orangtua bisa menyepelekan kebersihannya.
Meskipun anak masih memiliki gigi susu, justru orang tua perlu mengajarkan anak bagaimana cara menjaga kesehatan dan kebersihan rongga mulut.
Permasalahan gigi dan mulut seperti karang gigi, gigi berlubang, radang gusi, staining, jamuran pada rongga mulut dan juga sariawan kerap menyerang gigi anak pada masa awal pertumbuhannya.
Maka dari itu, orangtua harus berhati-hati, karena kesehatan gigi anak sejak dini berperan penting dalam pembentukan gigi permanen yang bebas dari kerusakan.
Cara Merawat Gigi Anak agar Bersih dan Sehat
Melansir Siloam Hospitals, berikut beberapa cara yang tepat merawat gigi anak agar bersih dan sehat, diantaranya:
1. Menggunakan Pasta Gigi Mengandung Fluoride dan Rutin Menggunakan Dental Floss
Baca juga: Diabetes Hingga Luka Diabetes Bisa Sembuh dengan Bahan Alami, Apa Saja? Ini Kata dr. Zaidul Akbar
Karies gigi atau gigi berlubang menjadi masalah kerusakan gigi yang umum dialami anak-anak. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh asam hasil metabolisme bakteri dalam plak yang menyerang jaringan keras gigi. Lindungi gigi dari proses karies dengan memilih pasta gigi yang mengandung flioride bagi anak.
Fluoride bisa memperkuat gigi dari serangan asam. Selain itu rutin gunakan dental floss untuk membersihka permukaan di antara gigi yang tidak bisa dilewati sikat gigi.
2. Hindari Makanan Manis seperti Permen dan Cokelat
Salah satu faktor pemicu terbentuknya karang gigi ialah makanan manis. Gula pada makanan manis bisa mempercepat metabolisme bakteri dan menghasilkan asam yang bisa merusak mineral gigi, sehingga menyebabkan berlubang.
3. Batasi Mengempeng ASI atau Minum dari Botol Susu pada Malam hari
Baca juga: Tenaga Honorer Bakal Diprioritaskan Jadi PPPK Tanpa Tes pada 2024, Kok Bisa?
Setelah berusia 12 bulan, sebaiknya batasi anak untuk mengkonsumsi ASI atau susu dengan botol pada malam hari. Cara ini dilakukan dengan tujuan agar tak ada sisa susu yang menempel pada gigi.
Susu mengandung gula, bila gula tersebut tersisa di dalam gigi bisa memicu bakteri pada plak gigi dan mengubah gula menjadi asam yang merusak hingga menimbulkan kebusukan dan juga kehancuran gigi.
4. Jangan Biasakan Anak Mengemut Makanan
Perlu diketahui, mengemut makanan terlalu lama ternyata tidak dianjurkan karena bisa memicu rusaknya gigi susu pada anak. Hal ini dikarenakan gigi susu tidak memiliki stuktur yang padat dan kandungan mineral didalam gigi susu tidak sekuat gigi permanen.
Maka dari itu, jangan membiasakan anak mengemut makanan agar terhindar dari masalah gigi dan mulut.
5. Hindari Kebiasaan Mengisap Jari ke Dalam Mulut
Sebenarnya memasukkan jari ek dalam mulut bukanlah hal berbahaya. tapi, kebiasaan menghisap jari ini rentan membuat posisi gigi anak menjadi tidak baik dan juga merusaknya. hal itu bisa semakin parah bila jari dan kuku tidak bersih.
Jika kebiasaan menghisap jari dilakukan terus-menerus, maka pertumbuhan rahang dan gigi anak akan terganggu.
6. Pemeriksaan Rutin Minimal 6 Bulan Sekali
Sebaiknya lakukan sedini mungkin pemeriksaan gigi anak atau 6 bulan setelah gigi pertamanya tumbuh. Sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan gigi rutin setiap 6 bulan sekali.
Pemeriksaan gigi rutin setiap 6 bulan sekali ini berguna untuk mencegah dan mendeteksi adanya kerusakan gigi anak.
(TribunHealth.com/PP)