TRIBUNHEALTH.COM - Pola makan sehat diketahui memainkan peran penting dalam mengontrol diabetes agar gula darah terus berada pada kisaran normal.
Makanan dan minuman tertentu diketahui dapat bermanfaat untuk menurunkan gula darah, misalnya wedang jahe.
Ya, secangkir wedang jahe tak hanya memberikan sensasi yang menyegarkan, tetapi juga bermanfaat jika Anda menderita diabetes, sebagaimana dilansir Everyday Health.
Sebuah studi dari tahun 2015 menunjukkan bahwa suplementasi jahe (secara teknis merupakan bentuk yang lebih manjur daripada wedang/teh) dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes tipe 2, serta A1C.
Baca juga: Pengidap Diabetes Lebih Baik Makan Nasi Dingin, Bantu Kontrol Gula Darah dan Punya Sederet Manfaat
Terlebih lagi, sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada tahun 2015 mengamati bahwa penderita diabetes (yang tidak menggunakan insulin) yang mengonsumsi suplemen jahe selama tiga bulan dapat meningkatkan kontrol glikemiknya.
Jahe dapat mempengaruhi kontrol glikemik dalam tubuh dengan menghambat enzim yang terlibat dalam proses metabolisme karbohidrat serta meningkatkan sensitivitas insulin, temuan dalam sebuah studi lainnya.
Wedang Jahe Juga Bagus untuk Pencernaan
Orang-orang telah menggunakan jahe dalam masakan dan obat-obatan sejak zaman kuno.
Jahe adalah obat rumah yang populer untuk mual, sakit perut, dan masalah kesehatan lainnya, dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today.
Orang biasanya menggunakan jahe segar atau kering dalam memasak, dan beberapa mengambil suplemen jahe untuk mendapatkan manfaat kesehatan.
Memang, antioksidan dan nutrisi lain dalam jahe dapat membantu mencegah atau mengobati radang sendi, peradangan, dan berbagai jenis infeksi.
Para peneliti juga telah mempelajari potensi jahe untuk mengurangi risiko diabetes, kanker, dan masalah kesehatan lainnya.
Baca juga: Ini Alasan Penderita Diabetes Tak Boleh Skip Sarapan, Sertakan Menu Berikut agar Gula Darah Stabil
Melindungi otak dari stres oksidatif
Salah satu di antara manfaat wedang jahe adalah melindungi otak dari stres oksidatif.
Monique Richard, ahli diet asal AS mencatat potensi jahe untuk “melindungi kesehatan otak dari stres oksidatif,” didukung oleh bukti dari penelitian ilmiah.
Stres oksidatif adalah suatu kondisi yang dapat terjadi ketika antioksidan tidak cukup untuk menghilangkan radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sel dan jaringan.
Hal ini terkait dengan penyakit degeneratif seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson .
Secara khusus, penelitian menemukan bahwa sifat anti-inflamasi dan antioksidan jahe dapat berkontribusi pada pengurangan stres oksidatif serta penanda peradangan.
(TribunHealth.com/Nur)