Trend dan Viral

Sejoli di Makassar Nekat Akhiri Hidup di Kamar Kos, Tinggalkan Surat Wasiat: Ku Tunggu Disana

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
Sejoli di Makassar Nekat Akhiri Hidup di Kamar Kos, Tinggalkan Surat Wasiat: Ku Tunggu Disana

TRIBUNHEALTH.COM - Sejoli di Makassar yang masih berstatus mahasiswa nekat akhiri hidup di kamar kos.

Jasadnya baru ditemukan di kamar kos yang beralamat di Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (15/11/2023).

Diduga sejoli itu mengakhiri hidupnya sekitar 4 atau 5 hari yang lalu, sebelum jasadnya ditemukan.

Masih belum diketahui apa motif sejoli itu sampai mengakhiri hidupnya.

Mereka nekat akhiri hidup lantaran diduga adanya permasalahan dalam hubungan.

Identitas sepasang kekasih itu yakni Idil Akbar Yahya (26) dan Agus Kartina (26).

Idil adalah warga asal Pangkep, sedangkan Agus Kartina warga asal Selayar.

Sepasang kekasih itu tercatat sebagai mahasiswa salah satu kampus kesehatan swasta di Kota Makassar.

Baca juga: Cacingan Bisa Dicegah dengan Mudah, dr. Ayodhia: Yang Penting Jangan Disepelekan

Kapolsek Tamalate, AKP Aris Sumarsono mengatakan bahwa belum bisa memastikan penyebab sejoli itu nekat mengakhiri hidupnya.

"Terkait motif dan lain-lainnya kami masih harus berkordinasi dengan Dokpol," ujarnya.

"Korban (Agus Kartina) sudah 6 hari tidak terlihat,”

“Kemudian, temannya mencarinya di kos pacarnya (Idil). Nah, di situ ia dilihat sudah meninggal," katanya.

"Kami masih tunggu hasil pemeriksaan dari Inafis dan Dokpol terkait penyebabnya mereka meninggal," tutur Aris.

Pada kasus ini, ditemukan dura surat wasiat yang diduga ditulis oleh sejoli itu.

Surat wasiat berisi permintaan maaf kepada orangtua masing-masing.

Baca juga: Bukan karena Wanita Penyebab Enuh Lulusan ITB Ini Jadi ODGJ, Sahabat Buatkan KTP dan BPJS

Melansir Serambinews.com yang dikutip dari Tribun Trimur, ini sisi surat wasiat yang ditulis:

Surat Agus Kartina

Sebelumnya saya tina mau minta maaf karena tidak mampu untuk jalani hidup lagi.

Pertama saya minta maaf kepada orang tuaku karena tidak mampu ka bahagiakanki.

Kedua kepada keluargaku dan temanku lia yang selalu pedulika dan kasihka bantuan.

Halaman
12